Mohon tunggu...
Lita Tania
Lita Tania Mohon Tunggu... Lainnya - Student
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Student in Indonesia University of Education

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemahaman tentang Retorika

14 Juli 2020   03:05 Diperbarui: 14 Juli 2020   03:04 6696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika dikaitkan dengan pidato ini maka pernyataan ajakan dalam pidato ini terlihat setelah sang orator/pembicara membuktikan apa yang sedang terjadi di kalangan remaja saat ini berdasarkan data-data yang sebelumnya sudah dipaparkan. Lalu sang orator menyampaikan argumennya tentang mengapa hal tersebut dapat terjadi. Adapun argumennya yaitu karena berdasarkan penelitian terdahulu, ternyata pemuda atau remaja saat ini telah kehilangan karakternya sebagai ksatria. Hal itu disebabkan karena lemahnya pendidikan karakter yang mereka dapatkan baik di sekolah maupun di rumah. Lebih dari itu, sang orator juga berpendaoat bahwasanya sekolah saat ini hanya mengutamakan pendidikan yang mengejar hasil berupa nilai daripada mendidik anak agar mempunyai karakter yang baik dan mulia. Hal tersebut dapat dilihat dari berkurangnya jam PPKN di sekolah. Maka dari itu sang orator menyarankan agar anak remaja bisa mendapatkan pendidikan karakter baik itu di lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumah. Tujuannya agar tercipta karakter yang baik dan mulia dan diharapkan kelak para generasi muda mempunyai visi besar dalam membangun bangsa dan negara.  

Penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya yang biasanya ditandai oleh ungkapan-ungkapan seperti demikianlah, dengan demikian, oleh sebab itu, oleh karena itulah.  

Jika dikaitkan dengan pidato ini maka penegasan kembali atas pernyataanpernyataan sebelumnya ditandai dengan ungkapan “oleh sebab itu”. Sebagaimana terlihat pada kalimat berikut ini. “Oleh sebab itu, yang kita butuhkan saat ini adalah contoh pendidikan karakter agar dapat mengatasi permasalahan yang terjadi”. Maksud dari kalimat tersebut adalah penegasan kembali atas pernyataan sebelumnya yang menjelaskan bahwasanya pendidikan karakter sangat berperan aktif dalam mengatasi permasalahan penuruan moral di kalangan remaja ataupun kehidupan remaja yang  kini mengabaikan nilainilai dan norma yang berlaku di masyarakat.  C. Kaidah Bahasa: 

Kaidah bahasa dalam teks pidato persuasif ini adalah sebagai berikut. 

Menggunakan pernyataan langsung atau kata-kata sapaan orang kedua. 

Jika dikaitkan dengan pidato ini maka pidato ini menggunakan kata sapaan orang kedua yaitu hadirin. 

Menggunakan kata-kata di bidang ilmu (kata-kata teknis atau periistilahan) yang berkenaan dengan topik yang dibahas   

Jika dikaitkan dengan pidato ini maka kosa kata bidang ilmu dalam pidato ini terlihat pada kata “hedonis”.  Filsuf  Yunani Kuno, Aristippus menjadi salah satu peletak dasar konsep filsafat hedonisme. Berangkat dari pertanyaan “What really constitutes the good life”? yang dilemparkan oleh Socrates, Aristippus memunculkan paham yang secara maksimal mengejar kebahagiaan ini. Dalam tulisan Gregory Sadler bertajuk Epicurus Handout: Comparison between 

Aristippus’ and Epicurus’Hedonism disebutkan bahwa hedonis menurut teori Aristippus meyakini bahwa di dunia ini hanya ada dua hal: kesenangan dan rasa sakit. 

Teori hedonisme kemudian dikembangkan oleh Epicurus. Jika Aristippus lebih banyak menekankan kesenangan secara fisik, Epicurus justru sebaliknya, ia menekankan pula kesenangan mental. Bahkan kebahagiaan menurut Epicurus sudah tidak terganggu dengan adanya sakit secara mental maupun fisik. Dengan kata lain, kebahagiaan terbesar adalah kebebasan dari rasa takut dan ketiadaan rasa sakit.  

Adapun kata ilmiah yang kedua dalam pidato ini terlihat pada kata “lembaga independen”. Lembaga independen dalam konsep ilmu hukum merupakan lembaga pemerintah dan non-pemerintah yang terbebas dari pengendalian oleh pemerintah dan pembuat kebijakan (legislatif), bebas dari pengendalian oleh pemanfaatan kelompok, dan bebas dari kepentingan tertentu, serta bersifat netral. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun