Begitulah anak nomor dua, tidak hanya terabaikan tetapi sengaja abai juga bisa. Fleksibel.
Karena kita tidak bisa memilih diurutan berapa kita dilahirkan di dunia bukan? Toh memang bukan kewewenangan kita, tetapi sudah urusan takdir Yang Kuasa.
Bagi saya menjadi anak nomor dua malah disyukuri, karena saya bisa memiliki dan merasakan peran yang bersamaan dalam satu waktu: Ya menjadi kakak, ya menjadi adik. Sempurna.
Kalau kamu anak ke berapa nih?
Salam,
Listhia H. Rahman
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI