"Apa Lea beneran sanggup lebaran sendiri disini, sendiri, tanpa mereka?"
"Nggak ada opor buatan Ibu, ngga ada kue kering buatan Nenek.. Nggak ada..."
Malam yang sungguh membuatku makin galau.
***
Hari ini, h-1, hari terakhir puasa, sebelum lebaran tiba. Tapi,kenyataannya Aku masih di Jakarta.
"Sayang kamu beneran gak pulang?" Ibu menghubungiku lagi. Kali ini pagi-pagi sekali, setelah bunyi tanda imsyak di kotaku.
"Iya bu, Lea masih di Jakarta nih."
"beneran kamu baik-baik disana kan?nggak sakit?" Ibu benar-benar tidak percaya dengan kata-kataku sampai puasa yang terakhir, Ibu malah mengira aku (lagi-lagi) sedang sakit.
"Iya, bu. Lea lagi di Jakarta, di stasiun Gambir. Kereta Lea berangkat jam 5 pagi ini, sampai Bandung mungkin jam setengah 9."
"Loh, anak Ibu yang cantik jelita akhirnya goyah juga, kamu pulang?" ibu sedikit terkejut, sedikit karena aku rasa Ibu bisa menebaknya sendiri.
"Iyaaa...Ibunya anak yang cantik jelita tak terhingga. HAHA. Tapi Bu..."