Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengenang Perjuangan Adik Menjadi Anggota Tentara Nasional Indonesia!

11 November 2017   14:56 Diperbarui: 12 November 2017   06:08 5399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemandiriannya makin terlihat ketika ia memasuki dunia putih abunya. Sebagai laki-laki, adik saya berhasil jadi yang paling mandiri, termasuk juga ketika dia berjuang untuk meraih cita-cita ini. Peran saya sebagai kakak hanya bisa menjadi pendukung paling setia dan banyak berdoa. Juga peran orangtua, yang memberikan dukungan doa yang tiada putus, motivasi  dan tentu memberi kepercayaan bahwa adik mampu.

Ketika yang Lain Ditemani Orangtua

Sebagai kakak yang banyak menemani adik dalam perjalanan perjuangannya. Semangat adik begitu terasa, amat terasa bahkan.

Akan ada yang selalu saya kenang ketika saya menemani tiap langkah perjuangannya. Salah satunya ketika kami berdua sedang mengantri untuk mengecek kondisi kesehatan di sebuah rumah sakit. Ketika yang lain ditemani oleh Bapak atau Ibu, atau bahkan kedua-duanya beserta sanak saudara. Adik hanya ditemani kakak yang ukurannya 'lebih imut', yang banyak orang sangka malah bukan kakak justru jadi adiknya, atau malah dikira pacar.

"Mbak ini pacarnya?"

"Bukan, saya kakaknya"

Pun ada yang kemudian membuat saya ingin menangis, tetapi bukan karena saya tidak berani menemani adik. Adalah ketika seorang perawat tiba-tiba berkata sembari berdoa,

"Semoga adiknya keterima ya,Mbak."

Nyesss! Kata-kata itu ntah mengapa membuat mata saya menahan sesuatu , sesuatu yang berair yang ada dimata.

Ramalan yang Dijadikan Doa

Dalam perjalanan berjuang. Ada kejadian yang unik yang kemudian jadi selalu teringat. Waktu itu, ketika saya bersama ibu (tanpa adik karena dia di sekolah) berada di catatan sipil untuk melegalisir beberapa berkas penting untuk dijadikan syarat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun