Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerpen | "Aku Ingin Menikah, Bapak!"

12 November 2016   22:35 Diperbarui: 12 November 2016   22:40 1084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bapak berlagak bingung mendapati anak gadisnya terisak. 

"Ada apa denganmu, Tri. Apa kamu sudah mengerti sekarang ?"

"Pardal, Pak. Pardal tidak benar-benar mencintaiku. Maafkan Lastri yang sudah menyembunyikan hubungan kami,Pak. Lastri takut.."

"Takut? Justru Bapak yang lebih takut Tri. Bapak takut kehilangan harta paling berharga satu-satunya, kamu, diambil orang yang tak benar mencintaimu"

Air mata Sulastri malah makin tak terkendali.

"Maafkan Bapak ya Nduk, selama dua tahun ini kamu merasa Bapak kekang. Semata-mata Bapak lakukan untuk menjagamu. Termasuk dari Pardal yang kamu cintai itu", Bapak masih melanjutkan penjelasannya.

"Dua tahun juga, Bapak sudah mengetahui hubunganmu, Nduk. Dan Bapak menyimpannya diam-diam, sama seperti yang kamu lakukan pada Bapak."

"Jadi Bapak tahu Pardal? ", Lastri mulai berusaha tenang dan mengusap air matanya. Meski tak bisa menghilangkan sembabnya.

" Ya, Bapak tahu. Selama ini bukan tanpa alasan Bapak galak padamu, Nduk. Bapak berusaha untuk selalu menepati janji Bapak pada mendiang Ibumu untuk menjagamu sebisa yang bapak lakukan" sambil menatap langit-langit, Bapak mengingat sesuatu. Oh,bukan. Bapak takut air matanya jatuh.

" Nduk, Bukan Bapak membiarkanmu tersakiti. Tapi Bapak mencoba membuatmu agar lebih paham sesuatu, termasuk cinta. Maafkan Bapak yang gagal menghindarimu dari rasa sakitnya, tapi jangan biarkan Bapak gagal untuk menjadi seorang Bapak yang selalu berusaha menjagamu", dengan penuh kasih sayang Bapak menatap Lastri. Berkaca-kaca.

" Aku ingin menikah, Bapak!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun