“Wah, itu di sana..., masih jauh mbak. Jangan salah gerbong.”
“Ya, saya sengaja kok ditengah-tengah pak. Mending salah gerbong dari pada ketinggalan kereta”, tiba-tiba jadi baper.
“Lho kok bisa begitu,” bapak potter asli wonogiri itu penasaran.
“Iya, semalam saya ketinggalan kereta. Naik gojek diturunin di sana itu Pak”
“Kalau naik kereta itu lebih baik menunggu mbak, daripada ditunggu.”
“Iya pak..Eh itu ya Pak keretanya”
“Ya, bener mbak. Sana jalan mbak. Jangan ketinggalan lagi”
“Mari , Pak.”
Di sepanjang jalan saya tertawa dibalik masker dan mencoba memahami arti ketinggalan yang terjadi.
Menariknya dari kejadian ini adalah teman semasa SMA yang datang tiba-tiba di stasiun. Pas ditanya kenapa ada disana, dia mengatakan "aku punya feeling bakal kejadian kaya gini". Haah? sejak kapan temen ada yang main feeling begini. Teman saya sudah menunggu sejak setengah tujuh dan tidak juga menemukan saya sampai kereta berangkat.