Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berangkat Salah Stasiun, Pulang Ketinggalan Kereta

15 Desember 2015   23:30 Diperbarui: 14 Agustus 2020   10:54 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Abang gojek pun mengatakan yang sebenrnya, "wah..masih 14 kilo mbak.. maaf..tadi ada polisi, jadi saya putar balik..jalan ditutup"

Waktu tinggal sembilan menit. Saya benar-benar pasrah. Ini bukan mengantar, tetapi keliling ibu kota. Semua barang yang menunjukan jam, saya benamkan. Cuma berharap, rotasi bumi diperlambat dulu.

Sampai kemudian, sampailah saya di pasar senen setelah satu jaman di jalan. Tapi, kesalahan dilakukannya lagi. Menurunkan saya jauh dri tempt masuk. Agak susah payah saya turun dari motor "cowok" abang gojek yang tinggi itu, terlebih saya juga sdg memakak wedges. "Ini..duapuluh ribu, ambil aja kembaliannya", karena saya sedang buru-buru , saya berlari semampunya. Mengejar kereta menoreh dibangku dua C.

Saya berlari, bunyi tanda kereta pergi bernyanyi. Dan, sampai belum langkah ini sampai menuju tempat pengecekan, seseorang tibatiba muncul di stasiun . Adalah teman saya yang ternyata sudah menunggu disitu.

"KAMU TELAT, KERETAMU TIGA MENIT YANG LALU"

Seketika tulang pergerakkan badan bawah seperti layu. Saya berjongkok. Tahan. Saya menahan air mata itu sampai di loket pembelian tiket. Dan, kenyataannya, tiket sudah habis untuk hari ini. Tumpah, Saya menangis dibalik masker dan stasiun berhsil membungkam saya.

Ada satu jam saya menangisi apa yang terjadi. Tidak tahu harus bagaimana. Rencana besok jadi berantakan. Padahal pagi harinya saya harus bertemu dengan Pak Camat dan melakukan survey desa bersama teman KKN. Semakin mengingat apa rencana yang seharusnya untuk esok pagi, malah membuat tangis saya tidak mau berhenti.

Setelah mencoba menenangkan diri. Saya mencoba cari solusi. Travel atau pesawat. Travel sepertinya tidak mungkin, tetap saja telat. Pesawat, ada keberangkatan jam enam pagi tapi ongkosnya dua juta. Duh, bingung. Mau menyambung kereta pun sudah tidak mungkin.

Tidak ada jalan lain selain keberangkatan kereta besok pagi dan terpaksa gagal menemui pak camat. Keputusan itu final setelah saya meminta saran dari koordinator desa yang memahami keadaan saya. Thankyou.

Sebelum akhirnya meninggalkan stasiun , saya sempat berkirim pesan ke abang gojek.

"Terima kasih lhoh, sudah buat saya ketinggalan kereta."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun