Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berangkat Salah Stasiun, Pulang Ketinggalan Kereta

15 Desember 2015   23:30 Diperbarui: 14 Agustus 2020   10:54 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"terus mbak naik apa?" balasnya cepat.

Belum sempat saya menjawabnya, sebuah pesan masuk lagi. Permintaan maaf.

**

Pagi hari., saya kembali ke Pasar Senen. Kejadian tertinggal semalam sedikit membuat trauma. Andai tiga menit itu tidak berlalu.

Tiket baru sudah ditangan. Setelah dicek, saya diijinkan masuk untuk menunggu kereta yang akan tiba dalam beberapa menit lagi. Ya, kali ini saya tidak akan telat.

Gerbong delapan, gerbong buntut yang akan saya naiki akan ada disebelah kiri dimana saya berdiri. Tapi entah mengapa langkah kaki saya justru memilih menjauh ke kanan. Saya memilih duduk di tempat duduk penumpang di gerbong satu.

Dalam diamnya duduk saya jadi kepikiran, “apa yang belum terselesaikan hingga saya harus tertunda untuk pulang?”. Kemudian dari arah kiri, suara kereta datang. Saya kira kereta Jayabaya tetapi bukan, itu KRL. “Oh, apa mungkin gara-gara belum nyoba KRL yang ada photo narsis itu?”, hibur saya.

Suara laki-laki dipengeras suara mengingatkan para penumpang bahwa kereta akan segera datang. Saya memilih berdiri dan saatnya berjalan ke arah yang seharusnya. Melewati jalur kereta dua, tiga empat dan stop. Berhenti.

Kedatangan saya yang tiba-tiba berhenti ternyata mengusik salah satu potter – pembawa barang- yang sedang nongkrong disana.

“Mbak, gerbong berapa?”

“Delapan, pak”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun