Mohon tunggu...
๐–“๐–Ž๐–“๐–Ž ๏ฝกโ‹†เฌ“เผ‰โ€ง.โญ’
๐–“๐–Ž๐–“๐–Ž ๏ฝกโ‹†เฌ“เผ‰โ€ง.โญ’ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya percaya bahwa kata-kata memiliki kekuatan untuk menyentuh jiwa dan menginspirasi orang lain~

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bisikan Dari Dasar Laut

29 Juli 2024   21:52 Diperbarui: 29 Juli 2024   22:18 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tipografi adalah tata letak dan bentuk visual dari teks puisi, termasuk panjang baris dan penggunaan huruf kapital. Puisi ini disusun dalam beberapa bait dengan setiap baris memiliki panjang yang bervariasi. Penggunaan kapitalisasi pada kata-kata tertentu menekankan pentingnya kata-kata tersebut dalam menyampaikan pesan.

4. Imaji

Imaji adalah penggunaan kata-kata yang dapat menggugah pancaindra pembaca untuk menciptakan gambaran mental. Puisi ini kaya akan imaji yang menggambarkan secara visual dan emosional situasi dan perasaan tokoh. Misalnya, "terbelenggu di dasar laut" memberikan gambaran visual tentang ketidakberdayaan, dan "burung elang" memberikan gambaran tentang kekuatan destruktif.

5. Kata Konkret

Kata konkret adalah kata yang menggambarkan sesuatu yang dapat ditangkap oleh pancaindra (dapat dilihat, diraba, didengar, dirasakan, atau dicium). Kata-kata yang digunakan dalam puisi ini banyak yang bersifat konkret, menggambarkan objek atau keadaan yang bisa dibayangkan secara nyata. Contoh: "tong yang hanyut", "jasadku", "dasar laut".

6. Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah cara penulis menggunakan bahasa untuk menyampaikan pesan dan menciptakan efek tertentu. Puisi ini menggunakan berbagai gaya bahasa untuk memperkuat pesan dan emosi:

a. Metafora

Menggunakan ungkapan yang membandingkan dua hal tanpa menggunakan kata-kata perbandingan.

Contoh: "terbelenggu di dasar laut" menggambarkan keadaan terkurung dan tak berdaya.

b. Personifikasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun