Mohon tunggu...
๐–“๐–Ž๐–“๐–Ž ๏ฝกโ‹†เฌ“เผ‰โ€ง.โญ’
๐–“๐–Ž๐–“๐–Ž ๏ฝกโ‹†เฌ“เผ‰โ€ง.โญ’ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya percaya bahwa kata-kata memiliki kekuatan untuk menyentuh jiwa dan menginspirasi orang lain~

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bisikan Dari Dasar Laut

29 Juli 2024   21:52 Diperbarui: 29 Juli 2024   22:18 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memberikan sifat manusia pada benda mati atau hewan.

Contoh: "Burung-burung itu telah meremukkan jasadku" menggambarkan kekuatan jahat yang menghancurkan tokoh.

c. Simbolisme

Menggunakan simbol untuk mewakili ide atau kualitas tertentu.

Contoh: "burung elang" melambangkan kekuatan atau penindas.

-------------------------

UNSUR EKSTRINSIK PUISI "BISIKAN DARI DASAR LAUT"

ย A. Unsur Biografi

Unsur biografi adalah aspek-aspek kehidupan penulis yang mempengaruhi karya sastra yang ditulisnya. Puisi "Bisikan Dari Dasar Laut" terinspirasi dari novel "Laut Bercerita" karya Leila S. Chudori, yang mengisahkan perjuangan dan penderitaan para aktivis yang hilang pada masa rezim otoriter di Indonesia. Penulis terdorong untuk mengenang 13 aktivis yang hilang melalui puisi ini. Pengalaman membaca novel tersebut membangkitkan kesadaran sosial dan sejarah dalam diri penulis, serta keinginan untuk mengekspresikan penghormatan dan kepedulian terhadap pengorbanan para pejuang tersebut melalui karya sastra. Hal ini menunjukkan bagaimana latar belakang pribadi dan ketertarikan penulis terhadap isu-isu sosial dan politik memengaruhi penciptaan puisi ini.

B. Unsur Sosial

ย Unsur sosial adalah kondisi dan situasi sosial yang mempengaruhi karya sastra, termasuk lingkungan, peristiwa sejarah, dan dinamika masyarakat. Puisi ini mencerminkan kondisi sosial dan politik di Indonesia, khususnya masa-masa reformasi 1998 ketika banyak aktivis yang diculik, disiksa, dan dibunuh. Situasi sosial tersebut, termasuk perjuangan melawan rezim otoriter dan pencarian kebebasan, sangat jelas mempengaruhi isi puisi ini. Puisi ini juga mengkritik bagaimana masyarakat dan negara sering kali melupakan pengorbanan para aktivis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun