Mohon tunggu...
Lismanto Lismanto
Lismanto Lismanto Mohon Tunggu... -

Jurnalis kampus

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ushul Fiqh: Maqashid Al-Syari'ah

2 Juli 2012   15:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:20 10081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

14 الحكمة هي المعنى المقصود من شرع الحكم, وهي المصلحة التي قصد الشارع بتشريع الحكم لجلب مصلحة أو دفع مفسدة أو لهما معا. والعلة هي الوصف الظاهر المنضبط الذي بنى عليه الحكم وربط به وجودا وعدما لأنها مظنة تحقيق المصلحة المقصودة من تشريع الحكم. والمناسبة هي رعاية المصلحة
Artinya: Hikmah adalah ma’na yang dimaksud dari pensyariatan hukum, yakni mashlahah yang menjadi maksud Allah dan Rasul-Nya dalam menetapkan suatu hukum, berupa mendatangkan kemashlahatan dan menolak kemudharatan atau menolak keduanya (Mashlahah dan mafsadah) secara bersamaan, dan Illah adalah suatu sifat yang dhahir (dapat diketahui dengan jelas) lagi mundhabid (tolak ukur) yang memberitahu tentang ada atau tidak adanya hukum yang akan ditetapkan berdasarkan sifat tersebut, karena sesungguhnya Illah itu adalah indikator kepastian mashlahah yang dimaksudkan dari pensyariatan suatu hukum. Dan munasabah (sesuai dengan ketentuan hukum) adalah memelihara kemashlahatan. (Http:/Pesantren.or, id, 29, master webnet, Com/ppssnh, malang/cgi bin/ content, Cgi/ Artikel/ kolom-gus/ Maqasshid - Syari’ah, Single, Down load, 31-03,2009.)

15Ibn Qayyim, I’lam al-Muaqi’in Rabb al- ‘Alamin, (Beirut: Dar al-Jayl, t.th.), Jilid III h.3. lihat juga Izzuddin Ibn Abd al-salam, Qawaid al-Ahkam fi Mashalih al-Anam, (Bairut: Dar al-Jail, t.thn), jilid II, h. 72. Wahbah Zuhaili, Ushul al-Fiqh al-Islami, (Beirut: Dar al-Fikr, 1986), Jilid II, h. 1017.

16Al- Syatiby, al-Muafaqat fi Ushul al- Syari’ah, (Kairo: Mustafa Muhammad, t.th.), h. 150. lebih lanjut tentang tujuan hukum islam dapat dilihat dalam Fathi al-daraini, al-manahij al-Ushuliyyah fi Ijtihadi bi al-Ra’yi fi al-Tasyri’, (Damsyik: Dar al-Kitab al-Hadist, 1975), h. 28; Muhammad Abu Zahrah, Ushul al-Fiqh, (Mesir: Dar al-Fikri al-Arabi, 1958), h. 366; Muhammad Khalid Mas’ud, Islamic Legal Philosophiy, (Islamabad; Islamic Research institute, 1977), h. 223.

17Imam Abi Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali, al-mustashfa min ‘Ilm al-Ushul, (Beirut: Dar al-Fikr, t.th),h. 20

18Asafri Jaya Bakri, Konsep Maqashid Syari’ah menurut al- Syatibi ( Jakarta: Logos wacana Ilmu, 1997), h. 71.

19Ibid, h. 72

20 Fathurrahman Djamil, Filsafat Hukum Islam (Bagian pertama), (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997), h.128 – 131.

21Asafri Jaya, Konsep, h. 75.

22Imam al-Razi, al-Mahshul Fi ‘Ilmi al-Ushul, (Mekah : Maktabah Nizar Mustafa al-Baaz, 1997), jilid II,h. 460.

23 Zuhaili, Ushul, h.250

24Tajuddin al-Subqi, Jam’u al- Jawami’, jld II, (Semarang : toha putra, t.th), h. 4.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun