Mohon tunggu...
Lis Liseh
Lis Liseh Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker/Pengajar

Apoteker dan Pengajar di Pesantren Nurul Qarnain Jember | Tertarik dengan isu kesehatan, pendidikan dan filsafat | PMII | Fatayat NU. https://www.facebook.com/lis.liseh https://www.instagram.com/lisliseh

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Trouble Maker (Part 9)

27 Maret 2019   16:59 Diperbarui: 27 Maret 2019   17:18 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mungkin kamu bukan pengedarnya. Tapi apa kamu bisa menjamin kalau teman-teman kamu yang lain ini  juga bukan pengedar? Pertanyaan itu mencekik, muncul keraguan terhadap teman-temannya yang lain.

Alhasil, Geng TM harus rela menginap di hotel gratis ini, dan besok tinggal menunggu kapan jadwal sidang kasus mereka. Kasihan Rades, dia harus mendekam di penjara, padahal belum tentu dia bersalah, sejujurnya sih sedikit banyak aku mengakui keyakinanku tentang terkaitnya Geng TM dengan Radit dan Alan. Aku sendiri pernah menyaksikan penganiyaan itu, tapi kenapa aku tidak rela Rades di tahan? Bolehkan aku berharap Rades dibebaskan sementara geng TM lainnya tetap dipenjara? Ah, egoissnya. Duh, bisa-bisanya disaat seperti ini aku punya pikiran sepicik ini.

Aku dan Pak Ryo segera pulang. Karena sudah malam, aku menginap di Rumah Pak Ryo yang sebelumnya sudah memberi tahu mama jika malam ini aku tidak pulang. Tidak tega jika harus meninggalkan Pak Ryo sendirian memikirkan jalan keluar, pahit memang melihat kedua anaknya ditahan, maka subuh itu juga dia menghubungi 3 pengacara yang juga temannya, ketiganya bersedia membantu untuk kasus kedua anaknya. Syukulah. Semoga Rades dan Radit dapat segera bebas.

Randa sempat bangun dan menangis memanggil-manggil Rades. Kasihan Randa yang tak tahu apa-apa. Aku segera membawanya ke kamarnya dan turut ikut menemani Randa hingga tertidur lelap setelah aku bacakan dongeng.

Mataku masih enggan terpejam. Bagaimana pula aku bisa tidur setelah kejadian hari ini? Apa Rades di sana bisa tidur nyenyak? Duh, kenapa aku kawatir banget ya sama Rades? Bukannya selama ini Rades sudah terbiasa hidup keras, aku yakin Rades bukanlah orang lemah. Dia pasti bisa melewati ini semua.

Baca Juga: Trouble Maker (Part 1)

Trouble Maker (Part 2)

Trouble Maker (Part 3)

Trouble Maker (Part 4)

Trouble Maker (Part 5)

Trouble Maker (Part 6)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun