Mohon tunggu...
Lis Liseh
Lis Liseh Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker/Pengajar

Apoteker dan Pengajar di Pesantren Nurul Qarnain Jember | Tertarik dengan isu kesehatan, pendidikan dan filsafat | PMII | Fatayat NU. https://www.facebook.com/lis.liseh https://www.instagram.com/lisliseh

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Trouble Maker (Part 9)

27 Maret 2019   16:59 Diperbarui: 27 Maret 2019   17:18 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa menjawab, ia berdiri hendak pergi.

"Tunggu." Aku serahkan sekantong plastik berisi makanan dan sebuah novel karya Dan Brown kesukaannya, "Untuk teman bosanmu." Kubilang.

Ia terima dengan malas, aku pamit pulang.

***

"Ayo!" Begitu sampai di rumah, Rades langsung menarikku turun dari motor Adrian.

"Kemana?"

Ia tak menjawab. Aku dipaksa masuk dalam mobilnya. Adrian langsung pergi, enggan kembali ikut campur urusan dua saudara ini. Sepanjang perjalanan tak satupun dari kami yang membuka mulut untuk bicara. Aku hanya memandangi wajahnya, entah kenapa semakin lama aku menatapnya, hatiku semakin nyilu, apa iya aku suka padanya?

"Ngapain kamu ngeliatin aku?" Tanyanya dengan nada sengak khas Rades. Ah, sudah lama rasanya ia tidak berbicara cerewet padaku.

Aku diam, menatap ke depan. Malu juga ia menegurku begitu.

"Bilang saja kamu seneng ngeliat aku." Ucapnya pelan hampir tak terdengar.

"Kamu bilang apa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun