"Ngapain kamu jenguk Radit kemarin ?" Ah, kembali mendengar suara sengak itu. Hmm...
"Bukan urusan kamu." Jawabku tak kalah sengaknya.
"Kamu kemarin ke rumah aku ya?"
"Bukan urusan kamu juga."
"Aku ada salah apa sih sama kamu? Ketus banget jawabnya."
 "Mau tahu salahmu? Karena kamu Geng TM."
"Terserah kamu deh. Oh ya, ku harap kamu mau berkunjung ke rumahku sore ini, sepertinya Randa suka sama kamu, dia minta aku ngajak kamu main ke rumah."
"Itu permintaan Randa apa permintaan kamu?"
"Hadeh. Terserah kamulah, Prin. Mau percaya atau tidak."
Rades berlalu begitu saja dari hadapanku. Hufh! Rades dan Radit, 2 saudara yang sama-sama misterius, benar-benar tak mudah menebak seperti apa jalan fikiran kedua saudara ini.
Lepas pandanganku dari bayangan Rades, kini dari depanku tengah berjalan seorang gadis belia yang begitu familiar dengan hidupku, Rinta, yah! Sangat familiar bukan? Saking familiarnya kini kami berubah menjadi saling mengasingkan diri.