"Tau dari mana?"
      "Dari anak-anak."
      "Thanks perhatiannya."
      Lalu kutarik tangan Rinta untuk pergi meninggalkan Radit.    Â
 "Aku yakin Radit masih sayang sama kamu dan kamu masih sayang juga kan sama dia? Mending kamu bicarain baik-baik  deh sama dia. Diantara kalian belum ada kata putus kan?"
      Boleh juga. Ide mutusin Radit sekarang juga.
      "Radit! Tunggu" Kuhampiri ia.
      "Kenapa?"
      "Sebenarnya kamu itu  orang kayak gimana sih? Perasaan tiap aku marah kamu tidak pernah mau minta maaf. Sudah 2 minggu ini kamu tidak mau bicara denganku lagi."
      "Kamu mau putus dari aku?"
      "Iya."