"Udah sehat banget kok. Thanks ya."
 "Buat?"
 "Thanks for everything, for your care, for your nice....... And for your love."
"Don't mention it. I'm glad if you fine!"
"I'm more glad than you, let's go home. I'm wait boredly here."
"Key."
Ehm! Radit... Radit. Kalau saja kamu seperti ini setiap hari, pasti aku makin cinta sama kamu. Yah, dasar perempuan ya. Diperhatiin dikit saja sudah meleleh. Lupa deh ama kesal dan marahnya kemarin. Hehe.
Aku beralih menjelajahi kamar Radit. Banyak hal yang menakjubkan yang aku temukan, selain ratusan buku, ada satu benda yang benar-benar terlihat aneh. It's Diary. Cowok seperti Radit punya buku diary? Jadi penasaran. Awal aku buka, penuh dengan exited-nya pada fisika, itu wajar. Tapi ada beberapa lembar mengisahkan tentang percintaannya.
Kamis, 27 Juni 2017
Ini kisah tentang si genius dan seorang bidadari. Namanya Prinsa, murid baru, dia unik dan entah mengapa aku tertarik padanya.Tapi aku tak punya keberanian untuk hanya berbicara dengannya, itu dulu. Pagi ini, kami tidak sengaja berpapasan di koridor sekolah, dia tersenyum padaku. Senyumnya, serupa rekahan bunga dikesejukan pagi.Â
Entah apa yang terjadi dengan diriku. Tiba-tiba jantungku berdetak kencang, darahku berdesir cepat. Sesuatu itu bereaksi dengan sesuatu lain dalam tubuhku, tapi tak dapat menjelaskan persamaan reaksinya. Apa ini yang namanya jatuh cinta? Aneh.