"Emm.. ada orang yang share pesan suara itu ke aku dan aku ngerasa kalau tujuan pesan itu memang ke aku" ucapku.
"Coba kasih tau aku siapa yang share! Aku ga pernah kirim pesan kayak gitu buat kamu. Memang aku pernah bilang seperti itu, tapi aku bilangnya ke Dani. Bukan ke kamu!" ujarnya dengan nada tinggi.
Aku hanya terdiam menatapinya.
"Dengerin penjelasan aku Lara. Aku bilang seperti itu ke Dani karena dia tiba-tiba chat aku suruh aku berubah biar bisa dapetin kamu. Logikanya emang dia siapa suruh ku berubah? Kan?" ujarnya lagi seperti meyakini aku.
Disitu aku berusaha untuk percaya.
"Jangan di bahas lagi, aku percaya. Jangan cari masalah sama Dani ya" ucapku.
"Iyaaa" jawabnya dan langsung beranjak pergi.
Selepas pulang sekolah, dia mengirimkan bukti chat-nya dengan Dani. Akhirnya aku benar-benar percaya.
Lalu hatiku bertanya, 'Lantas sekarang apa tujuan kepercayaanku ini? ' aku dalam keadaan bingung.
Setelah itu kita menjalani hari seperti biasa. Di tanggal 16 Mei 2023,setelah chatingan panjang lebar membahas tugas, Alfan mengutarakan perasaannya dan aku menerima baik dia dalam hidupku. Aku seperti tidak peduli seberapa buruk dia, yang jelas aku benar-benar mencintai nya.
Di awal pacaran, dia adalah laki-laki terbaikku. Dia selalu punya waktu buat aku kapanpun. Aku tidak melihat sisi buruknya yang dulu. Sampai aku berharap pada dunia untuk ditakdirkan selamanya dengan dia.
Setelah banyak hari yang kita lewati, kini kita menginjak bangku kelas 12. Dia yang dulunya hangat, kian mendingin. Mulai muncul banyak masalah-masalah baru dalam hubungan kita. Masalah yang tak kunjung selesai. Dia yang merasa tersakiti, padahal aku juga sakit karenanya. Ego kita menang, tidak ada diantara kita yang mau menyelesaikan masalah lebih dulu. Pada akhirnya, sehabis solat zuhur di sekolah, dia menemuiku.Â