Mohon tunggu...
Lira VirnaSukaidah
Lira VirnaSukaidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya menulis dan membuat cerpen

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kamu, di Masa Putih Abu-abu Ku

15 September 2024   20:50 Diperbarui: 15 September 2024   20:52 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Emm.. ada orang yang share pesan suara itu ke aku dan aku ngerasa kalau tujuan pesan itu memang ke aku" ucapku.

"Coba kasih tau aku siapa yang share! Aku ga pernah kirim pesan kayak gitu buat kamu. Memang aku pernah bilang seperti itu, tapi aku bilangnya ke Dani. Bukan ke kamu!" ujarnya dengan nada tinggi.

Aku hanya terdiam menatapinya.

"Dengerin penjelasan aku Lara. Aku bilang seperti itu ke Dani karena dia tiba-tiba chat aku suruh aku berubah biar bisa dapetin kamu. Logikanya emang dia siapa suruh ku berubah? Kan?" ujarnya lagi seperti meyakini aku.
Disitu aku berusaha untuk percaya.

"Jangan di bahas lagi, aku percaya. Jangan cari masalah sama Dani ya" ucapku.

"Iyaaa" jawabnya dan langsung beranjak pergi.

Selepas pulang sekolah, dia mengirimkan bukti chat-nya dengan Dani. Akhirnya aku benar-benar percaya.

Lalu hatiku bertanya, 'Lantas sekarang apa tujuan kepercayaanku ini? ' aku dalam keadaan bingung.

Setelah itu kita menjalani hari seperti biasa. Di tanggal 16 Mei 2023,setekah chatingan panjang lebar membahas tugas, Alfan mengutarakan perasaannya dan aku menerima baik dia dalam hidupku. Aku seperti tidak peduli seberapa buruk dia, yang jelas aku benar-benar mencintai nya.

Di awal pacaran, dia adalah laki-laki terbaikku. Dia selalu punya waktu buat aku kapanpun. Aku tidak melihat sisi buruknya yang dulu. Sampai aku berharap pada dunia untuk ditakdirkan selamanya dengan dia.

Setelah banyak yang kita lewati, kini kita menginjak bangku kelas 12. Dia yang dulunya hangat, kian mendingin. Mulai muncul banyak masalah-masalah batu dalam hubungan kita. Masalah yang tak kunjung selesai. Dia yang merasa tersakiti, padahal aku juga sakit karenanya. Ego kita menang, tidak ada diantara kita yang mau menyelesaikan masalah lebih dulu. Pada akhirnya, sehabis solat zuhur di sekolah, dia menemuiku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun