Mohon tunggu...
Lira VirnaSukaidah
Lira VirnaSukaidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya menulis dan membuat cerpen

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kamu, di Masa Putih Abu-abu Ku

15 September 2024   20:50 Diperbarui: 15 September 2024   20:52 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu dia menjawab pesanku
"Laraa, aku yang kamu kenal dulu adalah aku yang dalam proses adaptasi. Beginilah aku yang sebenarnya, dan maaf jika sifat dan tingkah aku tidak berkenan di hati kamu"

"Tapi aku mau berubah demi kamu" jawabnya lagi.

"Kita berkomitmen yah? Aku tunggu kamu" balas ku

"Iyaa Laraa" terakhir balasnya.
.... 


Setelah itu, beberapa hari di sekolah, di depan mataku aku melihat banyak perubahan baik pada dirinya. Berpakaian yang rapih dan penjagaan sikapnya. Tapi ada satu pesan suara miliknya yang memutus harapan dan kepercayaan ku. Aku juga tidak tahu pesan itu untuk siapa, yang jelas itu suara milihnya.
Bunyi nya 'Emang kamu siapa? Nyuruh-nyuruh aku untuk berubah'.
Pesan suara itu di share oleh salah satu temanku. Tanpa bertanya ke teman ku, hatiku sudah terlanjur sakit dan kecewa. Karena aku langsung berfikir kalau pesan itu memang tujuannya ke aku dan seolah-olah benar untuk ku, karena aku juga yang memintanya berubah.

Setelah itu, aku gamau tau tentang dia lagi. Lebih tepatnya pura-pura gamau tau dan pura-pura ga peduli. Dikarenakan ego kita sama-sama besar, tidak ada komunikasi di antara kita berdua untuk menanyakan kejelasan hubungan itu, akhirnya kita benar-benar jalan saling membelakangi untuk tidak saling peduli.

Tak lama kita sudah menginjak bangku kelas 11.Aku mulai bergaul dengan teman-teman cowo yang lain dan perlahan melupakan hal yang terjadi antara aku dan Alfan. Sampai kita berdua masing-masing punya seseorang yg di prioritaskan. Tapi aku? Aku belum benar-benar bisa melepaskan dia sepenuhnya. Dengan siapapun aku saat itu, arman tetap ada di bagian kecil hatiku.

Setelah beberapa lama, kita menginjak awal semester 2 kelas 11, aku dan Alfan mulai berteman baik, bahkan dia aku anggap sahabat atau teman baik. Masa itu, dalam lingkaran pertemanan kita ada lima orang, Aku, Dini, Alfan, Ahmad, dan Arya. Mereka adalah teman belajar dan bermain ku kala itu. Kita sering ngumpul bereng di kelas. Mereka juga jadi tempat bertukar cerita. Di dalam kenyamanan aku berteman dengan mereka, aku punya rasa nyaman yang lebih karena aku bisa berteman baik dengan orang yang aku cintai.

Setelah melewati hari-hari yang menyenangkan itu, pada suatu hari tepatnya hari kamis tanggal 11 Mei 2023, Alfan mengungkit masalah kita yang dulunya terjadi.

Posisinya aku sedang sendiri dan dia datang kenghapiriku.

"Laraa, ada hal yang mau aku tanya" ucapnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun