Hachem menegaskan kembali bahwa rakyat dan pemerintah Lebanon menolak perang dan mendukung gencatan senjata segera di Lebanon. "Lebanon siap untuk solusi diplomatik," tambahnya.
  Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeed Iravani, menyebut Israel sebagai "rezim teroris" yang melakukan kejahatan perang yang meluas dan merupakan ancaman nyata bagi perdamaian dan keamanan internasional.
  Menekankan bahwa Dewan Keamanan PBB tidak boleh menutup mata terhadap kekejaman Israel, ia mengatakan bahwa Dewan Keamanan PBB memiliki kewajiban moral dan hukum untuk campur tangan. Dewan Keamanan PBB tidak boleh membiarkan kejahatan perang Israel terus berlangsung dengan dalih membela diri atau keamanan.
  Stavros Lambrinidis, kepala delegasi Uni Eropa untuk PBB, mengatakan bahwa Uni Eropa mengecam semua serangan terhadap penjaga perdamaian PBB yang merupakan pelanggaran besar terhadap hukum kemanusiaan internasional. "Kami menegaskan kembali dukungan penuh kami kepada UNIFIL, di mana kami memiliki kehadiran yang kuat dari Uni Eropa" katanya.
  "Dalam situasi darurat saat ini, UNIFIL memegang peran stabilisasi yang sangat penting di Lebanon Selatan. Kami mendesak semua pihak untuk menghormati keberadaan UNIFIL dan sepenuhnya memenuhi kewajiban mereka untuk menjamin keselamatan dan keamanan personel UNIFIL setiap saat," tambahnya.
  Sebagai penutupan saya mau bilang bahwa saya segenap hati sebagai warga negara Republik Indonesia mengecam aksi Israel tersebut yang jelas-jelas melanggar hukum internasional, karena yang saya ketahui bahwa pasukan perdamaian PBB itu tidak boleh memihak kepada siapapun dan tidak boleh diganggu gugat dalam setiap operasinya sehingga berarti Israel telah melanggar hal tersebut yang mana itu merupakan hukum internasional PBB dan satu motto yang mulai hari ini akan saya pegang yaitu "Terkutuklah Engkau Israel".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H