Mohon tunggu...
Lio Marcelino alumnus Satulis
Lio Marcelino alumnus Satulis Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar sekolah

Saya adalah siswa sigma yang mengikuti tantangan dari guru saya yang define aura untuk menulis selama sebulan di akun blog Kompasiana looksmaxxing. Hobi saya adalah bermain permainan video games, yapping, mewing, rizz, dan membaca buku, namun topik pembahasan konten favorit saya ialah tentang sejarah atau politik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Serangan Israel ke Markas UNIFIL

11 Oktober 2024   23:24 Diperbarui: 11 Oktober 2024   23:24 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

   Halo sobat Kompasianer, kembali lagi bersama saya Lio Marcelino, jadi sekarang baru-baru ini saya sempat melihat berita bahwa Israel itu menyerang 2 personel TNI yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB sementara di Lebanon atau disebut UNIFIL. Oke langsung saja tanpa berbasa-basi yuk kita sama-sama bahas tragedi ini!

   Jadi UNIFIL mengatakan bahwa sebuah tank milik Israel telah menembaki sebuah menara pengawas di markas utama pasukan UNIFIL di Naqoura pada Kamis dan serangan tersebut pun mengenai menara tersebut sehingga menyebabkan dua pasukan penjaga perdamaian jatuh dari sana yang mana dua pasukan penjaga perdamaian tersebut berasal dari Indonesia alias mereka ini merupakan TNI yang ditugaskan untuk menjadi pasukan perdamaian PBB UNIFIL. 

   Pasukan Israel juga menembaki posisi di dekat TKP yang pada akhirnya merusak kendaraan dan sistem komunikasi dan pada hari Rabu Israel juga sengaja menembaki dan menonaktifkan kamera yang memantau area tersebut.

   Israel mengatakan pasukannya yang beroperasi pada Kamis di dekat pangkalan UNIFIL di Naqoura bahwa mereka telah menginstruksikan pasukan PBB di area tersebut untuk tetap berada di tempat yang terlindungi, kemudian IDF melepaskan tembakan.

   Lalu UNIFIL yang telah diberi mandat oleh Dewan Keamanan PBB untuk membantu tentara Lebanon menjaga wilayah selatan negara itu bebas dari senjata dan personel bersenjata selain milik negara Lebanon itu sendiri malah mereka diserang oleh pasukan IDF. Kemudian hal itu telah memicu ketegangan dengan Hizbullah yang secara efektif mengendalikan area tersebut.

   Hizbullah yang didukung Iran telah saling tembak dengan Israel sejak 8 Oktober 2023, sebagai bentuk solidaritas terhadap Hamas yang menurut mereka adalah militan-militan atau pejuang-pejuang Palestina yang membela haknya untuk menjadi negara yang merdeka dan berdaulat. Namun pertempuran telah meningkat secara dramatis dalam beberapa minggu terakhir, dengan Israel meningkatkan serangannya dan melakukan serangan darat di sepanjang perbatasan pegunungan antara Israel dan Lebanon.

   Sekarang bagaimana respon pemerintah Republik Indonesia terhadap tragedi tersebut? Jadi pemerintah Indonesia mengecam keras aksi Israel yang menembak markas misi perdamaian PBB tersebut. Hal ini telah disampaikan sendiri oleh Menteri Luar Negeri kita yaitu bu Retno Marsudi.

   "Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan IDF di Lebanon Selatan yang melukai dua personil pasukan penjaga perdamaian PBB asal Indonesia. Dua prajurit TNI yg tergabung dalam UNIFIL tersebut mengalami luka ringan ketika jalankan tugas pemantauan di menara pemantau di markas kontingen Indonesia di Naqoura," katanya.

   Bu Retno mengatakan bahwa kedua personel tersebut segera memperoleh perawatan di rumah sakit terdekat dan saat ini dalam kondisi baik. Luka yang dialami dua personel tersebut berasal dari luncuran peluru berasal dari tank Merkava IDF.

   Adapun bu Retno sudah berkomunikasi langsung dengan komandan kontingen Garuda Force Headquarter Support Uni (FHQSU).

   "Indonesia ingatkan kepada IDF mengenai pentingnya penghormatan terhadap pasukan dan properti UNIFIL dan memastikan keselamatan dan keamanan personel UNIFIL. Indonesia tegaskan serangan apapun terhadap peacekeepers adalah pelanggaran berat hukum humaniter internasional dan resolusi DK PBB 1701 sebagai dasar mandat UNIFIL," tuturnya.

   Dia juga meminta semua pihak untuk menjamin dihormatinya inviolability (tidak dapat dilanggarnya) wilayah PBB dalam segala waktu dan keadaan.

   "Indonesia mendesak dilakukannya penyelidikan atas serangan tersebut dan pelakunya dimintai pertanggungjawaban," ujar bu Retno Marsudi.

   Bahkan dari tragedi tersebut pun sampai memicu kecaman dari organisasi ekonomi bernama Uni Eropa dan salah satu anggota dari organisasi militer yang kuat dan dulunya saat masa perang dingin merupakan rival dari organisasi militer kuat juga yang bernama Pakta Warsawa yang dibuat oleh Uni Soviet, namun sekarang Pakta Warsawa telah dibubarkan yang salah satu faktornya diakibatkan oleh keruntuhan Uni Soviet selama kurun waktu hampir 2 tahun sejak tahun 1990-1991, ya dia adalah NATO. 

   Nah salah satu negara anggota NATO yang mengecam itu ialah Italia, jadi Italia mengecam keras serangan pasukan Israel terhadap dua Tentara Nasional Indonesia (TNI) personel UNIFIL di Lebanon selatan pada Kamis. Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto memanggil duta besar Israel untuk Italia atas serangan di pangkalan UNIFIL. "Insiden ini tidak dapat ditoleransi dan harus dihindari dengan hati-hati dan tegas," kata Crosetto. "Karena alasan ini, saya mengajukan protes kepada mitra saya dari Israel dan duta besar Israel untuk Italia," lanjut dia, seperti dikutip dari kantor berita ANSA, Jumat (11/10/2024).

   Crosetto telah mengirim pesan resmi kepada PBB untuk menegaskan kembali bahwa apa yang terjadi di Lebanon Selatan tidak dapat diterima. "Dan untuk memastikan kerja sama penuh dan konstruktif Italia dalam semua inisiatif militer yang bertujuan untuk mendorong de-eskalasi situasi dan pemulihan hukum internasional," paparnya.

   Italia juga memiliki personel militer yang bertugas untuk menjadi pasukan perdamaian PBB UNIFIL. "Keselamatan tentara Italia yang ditempatkan di Lebanon tetap menjadi prioritas utama bagi saya dan seluruh pemerintah Italia, sehingga pasukan penjaga perdamaian Italia dapat melanjutkan pekerjaan mediasi dan dukungan mereka untuk perdamaian dan stabilitas di Lebanon dan seluruh wilayah," ujarnya.

   Kepala Uni Eropa Charles Michel mengutuk serangan Israel terhadap operasi pasukan perdamaian PBB UNIFIL. Ini disampaikan setelah pasukan perdamaian PBB UNIFIL mengatakan bahwa pasukan Israel menembaki markas mereka di Naqoura, Lebanon selatan.

Dua prajurit TNI yang bertugas sebagai Pasukan Perdamaian PBB UNIFIL terluka akibat serangan itu.

   "Serangan terhadap misi perdamaian PBB tersebut tidak bertanggung jawab, tidak dapat diterima dan itulah sebabnya kami menyerukan Israel dan kami menyerukan semua pihak untuk sepenuhnya menghormati hukum kemanusiaan internasional," kata presiden Dewan Eropa kepada AFP, Jumat (11/10/2024) di sela-sela KTT ASEAN di Laos.

   Negara-negara anggota PBB menyampaikan keprihatinan mereka pada Kamis (10/10) atas serangan Israel terhadap posisi Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL).

   "Kami sangat prihatin dengan laporan tentang cedera yang dialami oleh pasukan penjaga perdamaian PBB dan berharap mereka segera pulih," ujar Wakil Tetap Deputi AS untuk PBB, Robert Wood, dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB.

   Amerika Serikat mengharapkan semua pihak, termasuk Israel, untuk menghormati keselamatan dan keamanan personel serta fasilitas UNIFIL, serta menghindari insiden yang membahayakan mereka.

   Wood menegaskan bahwa Israel memiliki hak untuk melindungi warganya dari kelompok Hizbullah yang ada di Lebanon, tetapi ia juga menekankan pentingnya meminimalkan kerugian pada warga sipil, terutama di daerah padat penduduk seperti ibukota Lebanon yaitu Beirut.

   Ia menambahkan bahwa solusi diplomatik antara Israel dan Lebanon di sepanjang Garis Biru merupakan satu-satunya cara untuk mengembalikan ketenangan yang langgeng dan memungkinkan warga di kedua negara untuk kembali ke rumah mereka dengan aman. 

   Duta Besar Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya, menyatakan bahwa Moskow sepenuhnya mendukung keamanan penjaga perdamaian yang menghadapi "risiko tak terduga" karena kehadiran Israel di Garis Biru. "Kita semua memahami bahwa ini adalah kejahatan perang. Ini membutuhkan reaksi yang paling tegas dari kita semua," kata Nebenzya kepada Dewan Keamanan PBB.

   Duta Besar Aljazair untuk PBB, Amar Bendjama, memperingatkan bahwa agresi Israel tidak akan berhenti di Lebanon selama Israel terus menikmati impunitas dari Dewan Keamanan.

   Seraya memuji peran penting UNIFIL dalam menjaga stabilitas regional, Bendjama menyatakan bahwa Aljazair sangat prihatin atas serangan Israel dan mengutuk "penembakan disengaja" oleh tentara Israel terhadap posisi UNIFIL.

   "Kami mengingatkan otoritas Israel akan kewajiban mereka untuk menjamin keselamatan dan keamanan personel serta properti PBB, serta menghormati kedaulatan fasilitas PBB setiap saat," tambahnya.

   

   Secara terpisah, dalam pernyataan di hadapan Dewan Keamanan PBB, Duta Besar Lebanon untuk PBB, Hadi Hachem, mengutuk serangan Israel terhadap posisi UNIFIL karena membahayakan keselamatan dan keamanan fasilitas serta anggota mereka.

   "Agresi serius ini membuktikan bahwa Israel tidak mendengarkan, tidak peduli dengan tujuan PBB dan kekhawatiran seluruh komunitas internasional. Agresi hari ini terhadap UNIFIL dikutuk, dan ini adalah satu episode lagi dalam catatan panjang Israel yang menargetkan pasukan ini," ujarnya.

   Hachem menegaskan kembali bahwa rakyat dan pemerintah Lebanon menolak perang dan mendukung gencatan senjata segera di Lebanon. "Lebanon siap untuk solusi diplomatik," tambahnya.

   Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeed Iravani, menyebut Israel sebagai "rezim teroris" yang melakukan kejahatan perang yang meluas dan merupakan ancaman nyata bagi perdamaian dan keamanan internasional.

   Menekankan bahwa Dewan Keamanan PBB tidak boleh menutup mata terhadap kekejaman Israel, ia mengatakan bahwa Dewan Keamanan PBB memiliki kewajiban moral dan hukum untuk campur tangan. Dewan Keamanan PBB tidak boleh membiarkan kejahatan perang Israel terus berlangsung dengan dalih membela diri atau keamanan.

   Stavros Lambrinidis, kepala delegasi Uni Eropa untuk PBB, mengatakan bahwa Uni Eropa mengecam semua serangan terhadap penjaga perdamaian PBB yang merupakan pelanggaran besar terhadap hukum kemanusiaan internasional. "Kami menegaskan kembali dukungan penuh kami kepada UNIFIL, di mana kami memiliki kehadiran yang kuat dari Uni Eropa" katanya.

   "Dalam situasi darurat saat ini, UNIFIL memegang peran stabilisasi yang sangat penting di Lebanon Selatan. Kami mendesak semua pihak untuk menghormati keberadaan UNIFIL dan sepenuhnya memenuhi kewajiban mereka untuk menjamin keselamatan dan keamanan personel UNIFIL setiap saat," tambahnya.

   Sebagai penutupan saya mau bilang bahwa saya segenap hati sebagai warga negara Republik Indonesia mengecam aksi Israel tersebut yang jelas-jelas melanggar hukum internasional, karena yang saya ketahui bahwa pasukan perdamaian PBB itu tidak boleh memihak kepada siapapun dan tidak boleh diganggu gugat dalam setiap operasinya sehingga berarti Israel telah melanggar hal tersebut yang mana itu merupakan hukum internasional PBB dan satu motto yang mulai hari ini akan saya pegang yaitu "Terkutuklah Engkau Israel".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun