"Kami sangat prihatin dengan laporan tentang cedera yang dialami oleh pasukan penjaga perdamaian PBB dan berharap mereka segera pulih," ujar Wakil Tetap Deputi AS untuk PBB, Robert Wood, dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB.
  Amerika Serikat mengharapkan semua pihak, termasuk Israel, untuk menghormati keselamatan dan keamanan personel serta fasilitas UNIFIL, serta menghindari insiden yang membahayakan mereka.
  Wood menegaskan bahwa Israel memiliki hak untuk melindungi warganya dari kelompok Hizbullah yang ada di Lebanon, tetapi ia juga menekankan pentingnya meminimalkan kerugian pada warga sipil, terutama di daerah padat penduduk seperti ibukota Lebanon yaitu Beirut.
  Ia menambahkan bahwa solusi diplomatik antara Israel dan Lebanon di sepanjang Garis Biru merupakan satu-satunya cara untuk mengembalikan ketenangan yang langgeng dan memungkinkan warga di kedua negara untuk kembali ke rumah mereka dengan aman.Â
  Duta Besar Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya, menyatakan bahwa Moskow sepenuhnya mendukung keamanan penjaga perdamaian yang menghadapi "risiko tak terduga" karena kehadiran Israel di Garis Biru. "Kita semua memahami bahwa ini adalah kejahatan perang. Ini membutuhkan reaksi yang paling tegas dari kita semua," kata Nebenzya kepada Dewan Keamanan PBB.
  Duta Besar Aljazair untuk PBB, Amar Bendjama, memperingatkan bahwa agresi Israel tidak akan berhenti di Lebanon selama Israel terus menikmati impunitas dari Dewan Keamanan.
  Seraya memuji peran penting UNIFIL dalam menjaga stabilitas regional, Bendjama menyatakan bahwa Aljazair sangat prihatin atas serangan Israel dan mengutuk "penembakan disengaja" oleh tentara Israel terhadap posisi UNIFIL.
  "Kami mengingatkan otoritas Israel akan kewajiban mereka untuk menjamin keselamatan dan keamanan personel serta properti PBB, serta menghormati kedaulatan fasilitas PBB setiap saat," tambahnya.
 Â
  Secara terpisah, dalam pernyataan di hadapan Dewan Keamanan PBB, Duta Besar Lebanon untuk PBB, Hadi Hachem, mengutuk serangan Israel terhadap posisi UNIFIL karena membahayakan keselamatan dan keamanan fasilitas serta anggota mereka.
  "Agresi serius ini membuktikan bahwa Israel tidak mendengarkan, tidak peduli dengan tujuan PBB dan kekhawatiran seluruh komunitas internasional. Agresi hari ini terhadap UNIFIL dikutuk, dan ini adalah satu episode lagi dalam catatan panjang Israel yang menargetkan pasukan ini," ujarnya.