Mohon tunggu...
Lintang Nurzahrani
Lintang Nurzahrani Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Saya seorang mahasiswa S1 Manajemen, Universitas Muhammadiyah Malang, Hobi saya Menggambar dan Memasak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peningkatan Daya Saing UMKM Menghadapi Persaingan Bisnis di Era Modern

24 Juni 2023   21:15 Diperbarui: 24 Juni 2023   21:26 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Lintang Nurzahrani

Salah satu aspek penting dalam pemanfaatan teknologi adalah melalui praktik e-commerce. Selain itu dengan pengembangan digitalisasi UMKM akan membuat ekonomi digital di Indonesia pada 2025 akan menjadi terbesar di Asia Tenggara. Meski begitu ada tiga kendala yang dihadapi oleh UMKM yaitu; Pertama, pelaku UMKM masih terkendala pada kapasitas produksi barang. Bahkan banyak UMKM yang gagal dipasar digital, karena tidak memenuhi permintaan pasar digital. Kedua, kualitas daya tahan pelaku UMKM yang belum merata. Dikarenakan di pasar digital ini para pelaku harus dapat bersaing dengan perusahaan besar yang selama pandemi juga beralih menggunakan platform digital. Ketiga, diperlukan penguatan edukasi literasi digital dan penguatan sumber daya manusia para pelaku usaha UMKM (Arianto, 2020). Membuka toko online atau menggunakan platform e-commerce UMKM dapat mencapai pasar yang lebih luas, baik di tingkat lokal maupun global. Hal ini memungkinkan UMKM untuk menjangkau konsumen potensial yang sebelumnya sulit dijangkau melalui toko fisik. Adanya e-commerce, UMKM juga dapat mengurangi biaya operasional seperti biaya sewa tempat usaha, pengeluaran untuk stok barang, dan biaya promosi. Selain itu, kemudahan dalam bertransaksi online juga memberikan aksesibilitas yang lebih baik bagi konsumen, sehingga memperluas peluang penjualan UMKM. Pemanfaatan teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, juga banyak diupayakan untuk meningkatkan daya saing UMKM dengan menekankan pada pengelolaan informasi sisi hilir (konsumen/pasar), yang disinyalir menjadi salah satu faktor penyebab lemahnya daya saing UMKM, dan juga pada sisi hulu (pemasok). Salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam implementasi manajemen rantai pasok adalah adanya kolaborasi antara entitasnya seperti mitra dalam sistem rantai pasok; UMKM itu sendiri, pemasok, dan penyalur. Oleh karena itu, UMKM perlu berkolaborasi supaya dapat memecahkan permasalahan bersama tersebut (Basry & Sari, 2018).

Pada masa pandemi Covid-19 ini, jumlah pengguna media sosial terus meningkat seiring dengan kebijakan PSBB yang membuat masyarakat melakukan kegiatan secara online. Oleh karena itu, media sosial cukup efektif sebagai alat untuk mengembangkan UMKM terutama dalam kegiatan pemasaran. Media sosial tersebut antara lain adalah Instagram, Facebook, Twitter, WhatsApp dll. (Dewi, 2020)

Menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat, UMKM perlu menggunakan teknologi untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan menciptakan keunggulan kompetitif. Berikut adalah pemanfaatan teknologi yang dapat membantu UMKM dalam menghadapi persaingan bisnis di era modern:

Praktik E-commerce: UMKM dapat memanfaatkan platform e-commerce untuk menjual produk atau layanan secara online. Dengan memiliki toko online, UMKM dapat mencapai pasar yang lebih luas, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan aksesibilitas konsumen. Beberapa platform e-commerce populer yang dapat digunakan seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, atau bahkan membangun toko online sendiri.

Pemasaran Digital: UMKM dapat memanfaatkan strategi pemasaran digital seperti iklan online, media sosial, dan konten digital. Ini membantu UMKM meningkatkan hubungan dengan pelanggan secara lebih efektif dan terukur.

Layanan Pelanggan Berbasis Teknologi: UMKM dapat meningkatkan kualitas layanan pelanggan dengan memanfaatkan teknologi seperti chatbot, platform atau pesan instan, Hal ini dapat membantu UMKM menjawab pertanyaan konsumen secara cepat dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Kolaborasi dan Komunikasi Tim: UMKM dapat menggunakan alat kolaborasi online, seperti aplikasi berbasis cloud untuk mengelola proyek, berbagi dokumen, dan berkomunikasi dengan tim secara efisien. Ini mempermudah koordinasi antar anggota tim, memfasilitasi kolaborasi dalam proyek, dan meningkatkan efisiensi kerja secara keseluruhan.

Upaya Pengembangan Inovasi Bagi UMKM Dalam Menghadapi Persaingan Bisnis Di Era Modern

Guna mendorong digitalisasi dan mempermudah UMKM dalam menghadapi perubahan yang terjadi, pemerintah telah meningkatkan kemudahan akses dan melakukan transfer teknologi kepada pelaku UMKM agar mampu bertahan di dalam persaingan bisnis (Idah & Pinilih, 2020). Kewirausahaan diharapkan mampu menyediakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan diri sendiri dan masyarakat salah satunya melalui Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) (Idah & Pinilih, 2020).

Berikut adalah beberapa inovasi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan daya saing UMKM dalam menghadapi persaingan bisnis di era modern:

Kreativitas dalam Desain dan Kemasan Produk: UMKM dapat meningkatkan daya tarik dan nilai produk mereka dengan mengembangkan desain dan kemasan yang menarik dan unik. Desain produk yang kreatif dan menonjol akan membantu UMKM untuk membedakan diri dari pesaing dan menarik minat pelanggan. Selain itu, penggunaan kemasan yang menarik dan ramah lingkungan juga dapat memberikan nilai tambah kepada produk UMKM dan mencerminkan kesadaran akan isu lingkungan yang semakin penting bagi konsumen modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun