Jika sebagian dari kita masih disibukan untuk memikirkan jatah pembagian harta kepada keluarga di saat maut menjelang, "harta" Mbah Darmo berupa kecintaan beliau kepada Kanjeng Nabi-lah yang ia wariskan.
Pada akhirnya, mungkin memang kita yang harus banyak mawas diri. Terjaga dari berbagai macam potensi pengultusan diri. Merasa ilmu dan pengetahuan yang dimiliki, sudahlah cukup untuk menjadi bekal menuju Ilahi. Sebuah kepongahan intelektual, yang tak jarang banyak menjerumuskan manusia dalam lubang neraka yang kekal.
Dan melakui cerita hidup Mbah Darmo itulah, saya belajar banyak hal.
Allahuma Sholi Ala Muhammad, Wa Ali Muhammad.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI