Mohon tunggu...
Linda Aulia Charismawati
Linda Aulia Charismawati Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang, Program Studi Fisioterapi

Hobi membaca buku dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Viral Terapi Kretek, Kenali dari Sudut Pandang Agama

29 Januari 2023   21:25 Diperbarui: 29 Januari 2023   21:28 2157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : https://pop.grid.id/

Taukah anda bahwa penduduk Indonesia saat ini sedang marak dalam permasalahan pada tulang belakang dan persendian mulai dari usia remaja hingga lansia sekalipun .Jika dilihat hingga sekarang, terapi sudah mengalami perkembangan secara pesat dari waktu ke waktu, dan itu tentu juga telah membantu mengurangi keluhan- keluhan yang dirasakan oleh manusia. Maka dari itu, ada baiknya bagi kita untuk mengetahui lebih dalam mengenai terapi.

Terapi sendiri adalah usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit dan perawatan penyakit. Dalam bidang medis kata terapi sinonim dengan kata pengobatan. Terapi juga dapat di artikan sebagai suatu jenis pengobatan penyakit dengan kekuatan batin atau rohani, bukan pengobatan dengan obat-obatan. Selain dalam dunia medis ternyata di dalam islam juga memiliki beberapa bentuk terapi yaitu sebagai berikut :

a.Melalui shalat

Ritual shalat memiliki pengaruh yang luar biasa untuk terapi rasa galau dan gundah dalam diri manusia. Hal ini juga sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 45 :
yang artinya : "Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu".

b.Melalui puasa

Puasa bisa memelihara seseorang dari dorongan syahwat. Orang yang berpuasa akan mampu mengekang nafsunya, sehingga ia pun memutuskan untuk tidak makan, minum, tidak melakukan hubungan seksual, dan melakukan perbuatan yang dapat mengundang murka Allah.

c.Ibadah haji

Ritual haji mampu mengobati rasa sombong, congkak dan merasa lebih di bandingkan orang lain. Usman Najati menyatakan bahwa ritual haji mengajarkan pada orang-orang bagaimana menanggung beban berat, melatih diri untuk memerangi hawa nafsu, dan mengendalikan diri dari gejolak syahwat. Dalam terapi melalui ibadah haji, seseorang akan merasakan koneksi yang kuat dengan Allah.

d.Melalui Al-Qur'an

Ayat-ayat Al-Qur'an memiliki keutamaan yang sangat besar umtuk menjernihkan hati dan membersihkan jiwa. Utsman Najati menyatakan bahwa, bacaan Al-Qur'an tidak hanya menjadi obat mujarab untuk menghilangkan perasaan gundah yang muncul karena perasaan berdosa, namun bacaan Al-Qur'an juga mampu mengobati ketidakstabilan jiwa dan kegoncangan akal pada manusia.

e.Melalui doa

Do'a adalah zikir sekaligus ibadah. Utsman Najati menyatakan bahwa dalam do'a terdapat ada penyembuh dari rasa cemas, susah, dan gelisah.

f.Melalui taubat

Utsman Najati menyatakan bahwa taubat merupakan terapi yang mujarab untuk menghilangkan rasa gelisah yang muncul akibat perasaan berdosa. Tujuan utama terapi ini adalah untuk menghilangkan perasaan gelisah yang di rasakan seseorang, sehingga ia bisa terbebas dari penyakit jiwa.

Dari sekian banyaknya terapi, terapi kretek merupakan salah satu terapi yang  saat ini menjadi trend di kalangan masyarakat bahkan para selebriti. Apakah terapi kretek itu baik untuk tubuh kita atau bahkan menjadi boomerang bagi tubuh kita?. Untuk pembahasan lebih dalam mari kita bahas dari sudut pandang dunia kesehatan dan agama. Mengutip dari hellosehat, chiropractic atau biasa di kenal dengan terapi "kretek abal-abal" adalah prosedur terapi untuk mengatasi masalah tulang belakang yang mana biasanya melakukan pengobatan pada keluhan -- keluhan tersebut dengan melakukan manipulasi terhadap tulang belakang menggunakan cara terapi manual yang sampai saat ini masih belum diketahui keevektifitas nya. Terapi ini bertujuan untuk mengembalikan kemampuan untuk mengatasi atau mengobati keluhan -- keluhan pada sistem muskoskeletal .

Lantas, apakah aman bagi kesehatan tulang belakang dengan melakukan "kretek abal-abal" itu?

Menurut dokter ortopedi, istilah "kretek abal-abal" dalam dunia kedokteran dikenal dengan nama chiropractic, yaitu manipulasi terhadap tulang belakang dengan cara terapi manual. Terapi chiropractic juga mengundang kekhawatiran, terutama dari segi faktor keamanan manipulasi tulang belakang yang dilakukan.

Selain itu dokter Ines juga ikut memberikan sudut pandangnya mengenai "kretek abal-abal" ini. Ia mengatakn bahwa "bahaya melakukan tindakan chiropractic di bagian tubuh tertentu karena kita tidak tahu riwayat penyakit seseorang apakah ada gangguan di struktur tulang belakang".

Profesor bidang ortopedi dan traumatology Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Achmad Fauzi Kamal mengatakan, chiropractic di negara-negara Barat dikenal sebagai complimentary treatment atau pelengkap pengobatan. Ia mengingatkan masyarakat agar tidak latah untuk mencoba "kretek abal-abal" guna mengatasi keluhan yang mereka alami.
Menurut Achmad, keluhan pada tulang belakang perlu dipastikan terlebih dahulu penyebabnya melalui serangkaian metode diagnosis, seperti pemeriksaan scan x-ray dan scan MRI.

Selain dari sudut pandang kesehatan ternyata di dalam agama terutama agama islam  juga ada bahasan mengenai kretek ini. Mari kita simak bahasannya...

Agama merupakan salah satu struktur institusional penting yang melengkapi keseluruhan sistem sosial dan juga kesehatan.  Agama adalah seperangkat aturan dan peraturan guna menata hubungan manusia dengan Pencipta-Nya, manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungannya.
Islam ternyata tidak hanya mengatur persoalan ibadah rutinitas yang di lakukan oleh umatnya. Jika dipelajari lebih lanjut, islam ternyata juga  mengatur dan memperkenalkan konsep pengobatan dan kesehatan secara preventif atau pencegahan. Dalam satu hadist riwayat Ibnu Majah di dalam kitabnya , Rasulullah SAW bersabda ." Jangan kamu mematah- patahkan jari sedang kamu di dalam sholat".


Maksud dari kalimat mematah-patahkan jari adalah membunyikan jari dengan cara menekan atau menarik jari sehingga membuat tulang berbunyi. Hukumnya adalah makruh , sebab daripada itu kemakruhannya disebutkan dalam ibarat kitab At Turmusi ,dikatakan bahwa mematah-patahkan jari adalah amalan dari kaum Nabi Luth , maka dari itu makruh mengikuti mereka. Hal ini berhubungan dengan terapi kretek yang sedang viral di jagat raya. Begitu juga diluar sholat terapi kretek ini adalah hukumnya makruh karena sama hal nya dengan mematah-patahkan jari. Sebaiknya kita sebagai muslim untuk mengikuti ajaran nabi kita Muhammad SAW dengan tidak melakukan kretek abal-abal.

Adapun larangan yang terdapat dalam hadist tersebut tidak semata-mata hanya sebuah larangan saja, namun dalam dunia kesehatan ternyata juga banyak efek samping yang ditimbulkan. Pendapat tersebut disampaikan langsung oleh Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, dalam video di kanal youtube kata Dokter.
Menurutnya, membunyikan tulang berbeda dengan stretching atau pemanasan.

Stretching memiliki urutan yang terkadang menghasilkan bunyi di antara sendi. Kalau kamu memaksakan bunyi pada tulang tentu akan menyebabkan pergeseran pada sendi. Pergeseran sendi lama-lama menjadi salah satu faktor terjadinya pengapuran di kemudian hari atau menjadi kebiasaaan. Sependapat dengan dr. Ari, Henry County Hospital juga menyatakan bahwa membunyikan tulang bisa berbahaya.

Dalam kasus mengkretek tulang pada buku-buku jari dan atau tulang belakang, bunyi tersebut di sebabkan oleh meletusnya gelembung dalam cairan synovial- bertanggung jawab melumasi persendian. Ketika menarik tulang, ada penumpukan tekanan negative yang menyebabkan gelembung ini pecah. Kemudian sendi mengeluarkan bunyi letupan karena Gerakan ligament saat merengangkan atau menekuk sendi di jari-jari.

Nah, jika hal tersebut terus menerus di lakukan oleh orang awam, selain terjadi pengapuran dalam jangka panjang, membunyikan tulang juga dapat menimbulkan potensi cidera pada tulang.

Dalam hal ini baik dari segi kesehatan maupun dari segi agama dapat disimpulkan bahwa terapi "kretek abal-abal" tidak disarankan untuk menjadi salah satu alternatif pengobatan untuk keluhan-keluhan selain itu juga tidak sarankan untuk menjajal tanpa adanya gangguan pada sendi ataupun tulang.

Linda Aulia Charismawati, Nim 202210490311053, Mahasiswi program studi Fisioterapi, Universitas Muhammadiyah Malang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun