Mohon tunggu...
Linda Aulia Charismawati
Linda Aulia Charismawati Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang, Program Studi Fisioterapi

Hobi membaca buku dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Viral Terapi Kretek, Kenali dari Sudut Pandang Agama

29 Januari 2023   21:25 Diperbarui: 29 Januari 2023   21:28 2157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : https://pop.grid.id/

Stretching memiliki urutan yang terkadang menghasilkan bunyi di antara sendi. Kalau kamu memaksakan bunyi pada tulang tentu akan menyebabkan pergeseran pada sendi. Pergeseran sendi lama-lama menjadi salah satu faktor terjadinya pengapuran di kemudian hari atau menjadi kebiasaaan. Sependapat dengan dr. Ari, Henry County Hospital juga menyatakan bahwa membunyikan tulang bisa berbahaya.

Dalam kasus mengkretek tulang pada buku-buku jari dan atau tulang belakang, bunyi tersebut di sebabkan oleh meletusnya gelembung dalam cairan synovial- bertanggung jawab melumasi persendian. Ketika menarik tulang, ada penumpukan tekanan negative yang menyebabkan gelembung ini pecah. Kemudian sendi mengeluarkan bunyi letupan karena Gerakan ligament saat merengangkan atau menekuk sendi di jari-jari.

Nah, jika hal tersebut terus menerus di lakukan oleh orang awam, selain terjadi pengapuran dalam jangka panjang, membunyikan tulang juga dapat menimbulkan potensi cidera pada tulang.

Dalam hal ini baik dari segi kesehatan maupun dari segi agama dapat disimpulkan bahwa terapi "kretek abal-abal" tidak disarankan untuk menjadi salah satu alternatif pengobatan untuk keluhan-keluhan selain itu juga tidak sarankan untuk menjajal tanpa adanya gangguan pada sendi ataupun tulang.

Linda Aulia Charismawati, Nim 202210490311053, Mahasiswi program studi Fisioterapi, Universitas Muhammadiyah Malang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun