BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Manajemen
2.1.1 Pengertian ManajemenÂ
      Manajemen adalah unsur krusial yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan maupun organisasi. Manajemen yang efektif diperlukan untuk menghadapi perubahan situasi baik di dalam maupun di luar lingkungan perusahaan atau organisasi. Dengan manajemen yang berkualitas, aktivitas yang dilakukan dapat mengurangi risiko kegagalan dalam fungsi atau strategi yang diterapkan. Konsep manajemen mencakup berbagai hal, seperti ilmu, seni, dan proses.
      Manajemen dipandang sebagai ilmu karena pengetahuan dalam bidang ini terus berkembang di era modern, memungkinkan untuk dipelajari dan diuji kebenarannya dalam pengambilan keputusan. Sebagai seni, manajemen melibatkan cara-cara unik dalam menyelesaikan tugas-tugas melalui kerja tim, termasuk dalam hal perencanaan, kepemimpinan, komunikasi, dan aspek-aspek yang berkaitan dengan manusia. Selain itu, manajemen juga dianggap sebagai proses karena melibatkan serangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian.
      Menurut (Krisnandi et al., 2019: 4) Manajemen merupakan suatu seni dan proses. Proses disini adalah sebuah tahapan-tahapan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan, apabila proses tersebut dilakukan secara sistematis, baik, dan benar, maka hal tersebut yang dikatakan oleh suatu seni.
      Dapat disimpulkan bahwasannya manajemen merupakan suatu seni, ilmu, ataupun proses yang dilaksanakan secara sistematis melalui pemanfaatan sumber daya manusia yang dimiliki oleh sebuah perusahaan atau organisasi secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan manajemen, diperlukan sebuah sarana yang dapat mendukung pelaksanaan kegiatan operasional sebuah perusahaan, yang dikenal sebagai unsur manajemen yang terdiri dari komponen 6M yaitu: Men, Money, Materials, Machine, Method, dan Market.
      Menurut (Firmansyah & Mahardhika, 2018: 5) unsur 6M di antaranya terdiri dari berikut ini:
- Men (Manusia): Seseorang yang memiliki peranan penting, yang nantinya akan melakukan sebuah tugas yang diberikan kepada mereka dalam memproduksi sebuah output dan menjalankan kegiatan manajemen, sehingga aktivitas tersebut dapat terlaksana dengan baik melalui unsur SDM.
- Money (Uang): Merupakan unsur pendukung yang sangat penting, di mana aktivitas-aktivitas yang nantinya akan dilakukan oleh sebuah perusahaan akan ditentukan antara dapat dilakukan atau tidak dapat dilakukan, karena kegiatan yang dilakukan tersebut akan timbul anggaran yang perlu dibiayai seperti upah dan pendapatan perusahaan.
- Materials (Sumber Daya): Merupakan raw materials yang nantinya akan diolah sehingga dapat diperoleh finish product yang bernilai, yang dapat mendatangkan sebuah keuntungan bagi perusahaan.
- Machine (Alat): Merupakan elemen pendukung di mana raw materials yang dimiliki perusahaan tad dapat dirubah menjadi finish product, melalui pemanfaatan teknologi yang dimiliki perusahaan seperti mesin-mesin pengolah agar jauh lebih efisien dan menguntungkan.
- Method (Metode): Sebuah kegiatan manajemen yang dilakukan secara efektif melalui penetapan prosedur yang nantinya dapat dilakukan melalui beberapa pertimbangan atas elemen penggerak (sasaran) untuk mencapai sebuah tujuan.
- Market (Pasar) : Merupakan suatu tempat di mana output yang telah dihasilkan sebuah perusahaan dapit dipasarkan. Output tersebut nantinya akan dipasarkan oleh seorang pemasar karena mereka yang lebih memahami dan mengenal pasar yang akan dituju. Sehingga pemahaman tentang apa yang diinginkan oleh masyarakat dapat diketahui oleh pemasar karena pasar dapat dikuasainya.
2.1.2 Fungsi Manajemen
      Menurut (Firmansyah & Mahardhika, 2018: 8) "Fungsi manajemen memiliki sebuah makna di mana memiliki arti sebagai elemen dasar yang ada di dalam sebuah proses manajemen itu sendiri yang dijadikan sebagai acuan bagi seorang penanggung jawab atau manajer dalam melaksanakan kewajibannya. Menurut (Krisnandi dkk., 2019: 8) Fungsi manajemen merupakan sebuah proses yang nantinya akan dilakukan oleh seorang yang memegang tanggung jawab atau manajer, yang akan dipaparkan berikut ini:
- Perencanaan (Planning) merupakan tahap awal di mana seorang manajer akan menentukan sebuah maksud dan tujuan yang hendak diraih dan bagaimana cara yang harus dilakukan agar hal tersebut dapat dicapai dan direalisasikan.
- Pengorganisasian (Organizing) Merupakan proses pengutusan di mana sumber daya yang dimiliki dan dibutuhkan dalam melakukan suatu kegiatan didistribusikan, diatur, dan dikoordinir siapa kelompok atau individu yang akan berkontribusi atau yang akan terlibat dalam perencanaan yang telah ditetapkan.
- Pengarahan (Actuating) Tahap ketika sumber daya yang ada telah digunakan dapat diarahkan, dibimbing, dan dimotivasi terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan dalam suatu perencanaan yang ditetapkan dalam mencapai tujuan.
- Pengendalian (Controlling) Di mana segala kegiatan yang telah dilakukan dari awal proses yang dilakukan hingga akhir proses, di mana seorang manager dapat mengawasi tahapan-tahapan yang dilakukan oleh organisasi, serta melakukan sebuah evaluasi kesesuaian antara kegiatan yang dilakukan dengan hasil yang didapatkannya dari perencanaan maksud dan tujuan yang telah ditetapkan.
      Untuk memudahkan sebuah perusahaan dalam melaksanakan kegiatan manajemen secara efektif dan efisien, maka manajemen dibagi menjadi empat bagian fungsional. Berikut merupakan empat bagian fungsional manajemen menurut (Sarinah & Mardalena, 2017: 8):
- Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan kegiatan manajemen dalam menggunakan fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia yang terbaik dalam menjalankan bisnis yang dilakukan dan bagaimana sumber daya manusia tersebut dapat dikelola untuk menghasilkan performa kinerja yang baik dan sesuai.
- Manajemen Operasional merupakan kegiatan manajemen dalam A menggunakan fungsinya dalam menghasilkan produk melalui ketentuan yang telah diputuskan berdasarkan kemauan konsumen, dengan teknik produksi yang efisien, mulai dari penetapan lokasi hingga barang jadi yang dihasilkan dari proses produksi.
- Manajemen Pemasaran merupakan kegiatan manajemen dalam menggunakan fungsinya dalam mengidentifikasi apa yang sebenarnya dibutuhkan dan diinginkan konsumen, dan bagaimana cara kebutuhan dan keinginan tersebut dapat terpenuhi.
- Manajemen Keuangan merupakan kegiatan manajemen dalam menggunakan fungsinya dalam memastikan bahwasannya bisnis yang dilakukan dapat mencapai tujuan secara efisien yang diukur berdasarkan profit. Di mana tugas yang dilakukannya antara lain bagaimana sebuah modal itu diperoleh dan bagaimana perolehan modal tersebut dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dilakukan.
2.2 Manajemen PemasaranÂ
2.2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran
      Manajemen Pemasaran merupakan kegiatan yang direncanakan dan dijalankan oleh perusahaan. Perencanaan membutuhkan strategi dan keahlian yang tepat untuk menentukan rencana tersebut. Peran manajemen pemasaran dalam sebuah perusahaan sangatlah penting, ini termasuk menyiapkan produk yang lebih inovatif, dengan memilih pangsa pasar yang diharapkan perusaahan, dan mempromosikan produk baru kepada pembeli yang potensial.
      Menurut Kotler dan Keller (2017:6), Manajemen Pemasaran merupakan pasar sasaran untuk menarik, mempertahankan, dan meningkatkan konsumen dengan menciptakan dan memberikan kualitas penjualan yang baik. Menurut Tjiptono (2016:63), manajemen pemasaran secara keseluruhan yaitu cara perusahaan melakukan bisnis yang mempersiapkan, menentukan, dan mendistribusikan produk, jasa, dan gagasan yang dapat memenuhi kebutuhan pasar sasaran. Menurut Assauri (2018:12), manajemen pemasaran merupakan kegiatan menciptakan, mempersiapkan, melaksanakan rencana yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.
      Berdasarkan ketiga pernyataan yang telah dijelaskan beberapa para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa manajemen pemasaran merupakan ilmu yang diterapkan pada suatu bisnis agar tetap hidup melalui proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program penciptaan konsep pemasaran.
2.2.2 Bauran Pemasaran
      Menurut Kotler dan Armstrong (2016:75), bauran pemasaran merupakan metode pemasaran yang terus digunakan perusahaan untuk memenuhi misinya di pasar sasaran, maka peneliti menyimpulkan bauran pemasaran yaitu konsep untuk mengembangkan strategi pemasaran dalam suatu perusahaan guna mendapatkan target penjualan sehingga pemasarannya memuaskan.
      Bauran pemasaran memiliki rancangan yang terdiri dari 4P, yakni:
- Produk (Product), suatu barang yang ditawarkan perusahaan untuk menarik perhatian konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi, dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
- Harga (Price) jumlah nilai yang ditetapkan penjual untuk suatu barang yang akan di beli dan dibayar oleh konsumen.
- Tempat (Place) lokasi yang disediakan perusahaan untuk membuat suatu barang yang akan dijual.
- Promosi (Promotion), suatu aktivitas yang dilaksanakan perusahaan untuk memberitahu pelanggan sebuah informasi mengenai produk yang dijual.
      Upaya pengembangan strategi pemasaran perlu menghadirkan pelayanan dan kepuasan pelanggan yang efektif, karena keempat konsep di atas memiliki hubungan dan pengaruh antara satu konsep dengan konsep lainnya.
2.2.3 Unsur Bauran Pemasaran
- Produk (Product)
      Menurut Saladin (2016:71), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipegunakan, atau dikonsumsi, dan yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan.Menurut Lupiyoadi (2017:106), menyatakan bahwa pelanggan sebenarnya bukan membeli barang atau jasa, tetapi pelanggan membeli manfaat dan nilai dari produk yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen.
- Indikator Produk
- Kepercayaan produk, yaitu bagaimana suatu produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan konsumen secara modern.
- Manfaat produk, yaitu seberapa berharga produk tersebut dibandingkan dengan pesaingnya.
- Manfaat suatu produk yang ditawarkan suatu perusahaan kepada konsumen yaitu bagaimana produk tersebut mengandung manfaat nilai tambah dari produk itu sendiri sehingga menarik minat beli konsumen.
- Kekuatan nama pada merek produk, yaitu bagaimana kekuatan merek perusahaan dimata masyarakat.
- Kualitas layanan yang menyertai produk, yaitu bagaimana kualitas layanan yang diberikan oleh perusahaan ketika konsumen menggunakan produk tersebut.
- Harga (Price)
      Menurut Shinta dalam jurnal Pertiwi (2016:181), harga merupakan suatu nilai yang dinyatakan dalam bentuk rupiah yang digunakan untuk pertukaran atau transaksi yang harus dibayar konsumen untuk menerima barang ataupun jasa. Harga merupakan jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk memperoleh produk (Kotler dan Armstrong, 2016:181). Dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa harga adalah jumlah nominal yang dibebankan oleh penjual yang akan ditukar oleh konsumen dengan suatu produk atas keunggulan yang dimiliki oleh produk tersebut.
- Indikator Harga
Menurut Kotler dan Amstrong (2019:52) Indikator harga, yaitu:
- Keterjangkauan harga yaitu harga yang terjangkau adalah harapan semua konsumen sebelum mereka melakukan pembelian.
- Kesesuaian harga dengan kualitas produk Untuk produk tertentu, konsumen biasanya tidak peduli jika harus berbelanja dengan harga yang relatif mahal, asalkan kualitasnya bagus. Namun, konsumen lebih memilih produ dengan harga murah dan berkualitas tinggi.
- Daya saing harga yaitu perusahaan menetapkan harga jual suatu produk dengan mempertimbangkan harga produk yang dijual oleh pesaingnya agar produknya dapat bersaing pesat dipasaran.
- Kesesuaian harga dengan manfaatnya. Konsumen terkadang mengabaikan harga suatu produk, namun lebih mementingkan manfaat dari suatu produk yang akan dibelinya.
- Tempat (Place)
      Tempat merupakan sebuah lokasi yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk yang akan dipasarkan ke konsumen (Lamb, Hair dan McDaniel, 2016:182. Danang Sunyoto (2015:172), menyatakan bahwa saluran distribusi yang melakukan segala kegiatan yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan untuk dijual ke konsumen. Dari pengertian yang dikemukakan beberapa para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa saluran distribusi merupakan sekumpulan organisasi yang bekerja sama untuk menjual produk atau jasa untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen.
- Indikator Saluran Distribusi
Menurut Tjiptono (2015:92) pemilihan lokasi fosok memerlukan pertimbangan cermat terhadap faktor-faktor berikut:
- Akses, lokasi yang dilalui mdah dijangkau oleh sarana transportasi umum.
- Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dan jarak pandang normal.
- Tempat parkir yang luas, nyaman dan aman baik untuk kendaraan roda dua ataupun kendaraan roda empat.
- Ekspansi, tersedianya tempat yang cukup luas apabila ada perluasan di kemudian hari.
- Lingkungan, yaitu daerah sekitar mendukung untuk produk yang ditawarkan.
- Persaingan, yaitu lokasi yang pesaing.
- Peraturan pemerintah.
- Promosi (Promotion)
      Menurut Alma (2016:181), promosi adalah jenis komunikasi yang menggambarkan produk dan jasa yang dijual dengan tujuan untuk menarik, mengingat, dan membujuk calon konsumen. Menurut Suryadi (2016:181) Promosi adalah rangkaian kegiatan untuk menginformasikan, meyakinkan orang tentang suatu produk yang dijual agar konsumen membeli dan mengkonsumsi produk tersebut.
- Indikator Promosi
Menurut Elliott (2016:56) Indikator promosi adalah sebagai berikut:
- Menarik konsumen untuk membeli untuk pertama kalinya.
- Memberitahu konsumen agar tetap loyal terhadap produk yang dibeli dengan membeli kembali produk yang dijual.
- Mengingatkan konsumen perihal manfaat produk yang dijual.
- Mendorong pengecer untuk selalu menjaga dan memiliki stok barang.
- Mendorong pengecer untuk membeli stok barang lebih banyak.
- Membujuk pengecer untuk menawarkan barang dagangan yang menawarkan tempat khusus
2.3 Sistem Penjualan
2.3.1 Sistem
- Pengertian Sistem
      Menurut kamus Webster's Unabridged sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan atau organisasi, contohnya sistem penjualan berbasis reseller melalui reseller, produsen dapat meningkatkan penjualannya tanpa harus terjun langsung ke lapangan. Sebaliknya, dengan adanya lapangan pekerjaan untuk reseller, reseller mampu mendapatkan penghasilan tanpa harus memiliki modal yang besar. Modul sistem pada gambar berikut adalah contoh yang jelas mengenai hubungan dari elemen-elemen yang secara bersama-sama membentuk satu kesatuan.
      Sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling mempengaruhi dan bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.
- Jenis-Jenis Sistem
Jenis-jenis sistem terdiri dari 2 pembahasan antara lain :
- Sistem Abstrak : Sistem abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan satu dengan yang lain dan berada dalam ketergantungan
- Sistem Fisik : Sistem fisik adalah perangkat dari unsur yang bersama-sama beroperasi untuk mencapai suatu tujuan
2.3.2 Penjualan
- Pengertian Penjualan
      Penjualan adalah perpindahan hak milik barang atau jasa dari tangan pemiliknya kepada calon pemilik baru (pembeli) dengan harga tertentu. Penjualan adalah kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, mendistribusikan barang, jasa, dan ide, kepada pasar agar dapat mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
- Jenis Penjualan
      Basu Swastha dalam buku "Manajemen Penjualan" menerangkan bahwa terdapat beberapa jenis penjualan yang dikenal oleh masyarakat antara lain :
- Trade Selling, penjualan yang terjadi jika produsen dan pedagang besar memperbolehkan pengecer untuk berusaha memperbaiki produk mereka.
- Missionary Selling, penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong pembeli untuk membeli barang dari penyalur perusahaan (reseller, agen, makelar dan lain sebagainya).
- Tehnical Selling, upaya pengelola bisnis untuk meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan nasihat kepada pembeli akhir dari barang atau jasa.
- New Bussines Selling, upaya pengelola bisnis untuk membuka transaksi baru dengan membuat calon pembeli menjadi seperti halnya yang dilakukan dalam perusahaan asuransi.
- Responsive Selling, setiap tenaga penjual diharapkan memberi reaksi terhadap permintaan pembeli melalui route dring and retaining. Jenis penjualan ini tidak menciptakan penjualan yang besar namun terjalin hubungan yang baik dengan pelanggan sehingga menjurus ke pembelian ulang.
- Â
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penjualan
- Kondisi dan Kemampuan Penjual, Penjual harus meyakinkan pembeli (konsumen) agar berhasil mencapai target penjualan yang diharapkan.
- Kondisi Pasar, Faktor-faktor dan kondisi pasar yang perlu diperhatikan:
- Jenis pasarnya
- Kelompok pembeli atau segmen pasarnya
- Daya beli
- Frekuensi pembelian
- Keinginan dan kebutuhan.
- Modal Sebelum menciptakan produk barang atau jasa hendaknya kita memiliki modal yang cukup untuk memproduksi barang atau jasa yang akan diproduksi dan dipasarkan.
- Kondisi organisasi perusahaan Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ditangani oleh bidangbidang tertentu atau yang ahli dalam bidang penjualan.
- Faktor lain, Seperti periklanan, peragaan, kampanye, pemberian hadiah, sering mempengaruhi penjualan.
2.4 Online ShopÂ
2.4.1 Pengertian Online Shop
      Online shop berasal dari dua suku kata, yakni toko dan online. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, toko berarti sebuah tempat atau bangunan permanen untuk menjual barang-barang (makanan, minuman, dan sebagainya). Sedangkan online yang terjemahan bahasa Indonesianya adalah dalam jaringan atau disingkat daring menurut wikipedia adalah keadaan di saat seseorang terhubung ke dalam suatu jaringan atau sistem yang lebih besar. Jadi berangkat dari dua pengertian secara bahasa tersebut kita dapat mengartikan toko online sebagai tempat terjadinya aktivitas perdangan atau jual beli barang yang terhubung ke dalam suatu jaringan dalam hal ini jaringan internet.
- Tempat Jual Beli Online
- Marketplace : Pelaku usaha menjajakan produk yang dijual dengan mengunggah foto produk dan deskripsi produk yang dijual di marketplace.Contoh dari marketplace adalah Shopee dan Tokopedia.
- Website : Seorang pelaku usaha online dapat membuat situs yang ditujukan khusus untuk berbisnis online. Contohnya ialah zinnia.id
- Forum : Salah satu tempat berjualan secara online yang paling banyak digunakan adalah forum yang digunakan sebagai tempat jual beli. Biasanya, forum ini disediakan oleh situs-situs yang berbasis komunitas atau masyarakat. Contohnya ialah, Facebook, twitter, instagram, dan lain-lain.
2.4.2 Istilah-Istilah dalam Online Shop
- Owner adalah pemilik usaha bisa perorangan atau kelompok.
- Distributor adalah seseorang atau kelompok yang membeli barang secara langsung dari produsen baik itu pabrik maupun owner yang telah memproduksi barang secara langsung dengan tujuan menjualnya kembali ke reseller-reseller.
- Reseller adalah seseorang yang membeli produk langsung dari distributor dengan harga murah dari harga pasaran. Kemudian reseller akan menjual kembali produk tersebut dengan harga pasar. Reseller akan memperoleh keuntungan dari selisih harga tersebut.
- Ongkos Kirim atau Ongkir adalah biaya pengiriman produk yang di tanggung oleh pembeli. Jumlah ongkir biasanya ditentukan oleh beberapa faktor seperti berat barang, jarak tempuh atau kecepatan pengiriman.
- Testimoni atau Testi adalah pernyataan atau kesaksian konsumen yang disampaikan konsumen karena kepuasan mereka terhadap produk atau jasa yang dibeli. Testimoni biasanya berisi komentar, opini, saran atau penilaian yang di berikan oleh pembeli terhadap produk atau jasa pejual.
- Keep dalam bahasa Indonesia berarti menjaga. Istilah dalam online shop ini digunakan oleh pembeli untuk meminta penjual agar tidak menjual barang terlebih dahulu. Pembeli akan membayar sesuai dengan waktu yang telah di sepakati
- Â PO (Pre Order) adalah transaksi jual beli online, dimana para pembeli ketika memesan suatu barang harus membayar sejumlah uang terlebih dahulu lalu barang yang dipesan akan datang selang beberapa hari kemudian sesuai dengan perjanjian yang sudah disepakati dan ditentukan diawal.
- Restock adalah barang yang diperjualbelikan tersedia kembali setelah habis terjual sebelumnya.
- Ready stok adalah barang tersedia dan siap dikirim.
2.5 RitelÂ
2.5.1 Pengertian Ritel
      Ritel berasal dari bahasa perancis 'retailler', yang berarti memotong atau memecahkan sesuatu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Eceran berarti secara satu-satu, sedikit-sedikit atau satu-satu langsung kepada konsumen akhir untuk keperluan konsumen pribadi, keluarga, ataupun rumah tangga dan bukan untuk keperluan bisnis (dijual kembali).
      Menurut Sunyoto (2015:1) "Retailing adalah semua aktivitas yang mengikutsertakan pemasaran barang dan jasa secara langsung kepada pelanggan." Sedangkan retailer adalah semua organisasi bisnis yang memperoleh lebih dari setengah hasil penjualannya dari retailing". Jadi konsumen yang menjadi sasaran dari retailing adalah konsumen akhir yang membeli produk untuk dikonsumsi sendiri.
2.5.2 Bauran Ritel
      Bauran Ritel (Retail Mix) adalah strategi pemasaran yang mengacu pada beberapa variabel, dimana peritel dapat mengkombinasikan variabel-variabel tersebut menjadi jalan alternatif dalam upaya menarik konsumen. Variabel tersebut pada umunya meliputi faktor-faktor seperti variasi barang dagangan dan jasa yang ditawarkan, harga, iklan, promosi dan tata ruang, desain toko, dan penelolaan barang dagang.
      Menurut Berman dan Evans untuk bentuk toko yang berdasarkan store based retail terdapat strategi penjualan eceran yang terdiri dari lokasi departement store (store location), metode promosi (promotion methods), produk yang ditawarkan (goods offered), harga barang (price), pelayanan, suasana toko (store atmosphere).
2.5.3 Unsur-unsur Retailing Mix
- Lokasi
      Lokasi merupakan struktur fisik dari sebuah toko yang merupakan komponen utama yang terlihat dalam membentuk kesan sebuah toko yang dilakukan peritel dalam melakukan penempatan tokonya dan kegiatan dalam menyediakan saluran pelayanan yang dibutuhkan konsumen.. Menurut Kotler dan Amstrong, pemilihan tempat lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut :
- Lokasi yang dilalui mudah dijangkau oleh sarana transportasi umum.
- Lokasi yang dapat dilihat dengan jelas ditepi jalan
- Kapasitas yang memadai
- Tempat parkir yang luas
- Lokasi strategis
- Merchandise (produk yang ditawarkan)
      Produk-produk yang dijual pengecer didalam gerainya disebut merchandise. Merchandise ialah salah satu dari bauran pemasaran ritel. Merchandising adalah proses penyediaan barang barang yang sesuai dengan bisnis yang djalani oleh pengecer untuk disediakan dalam toko dalam jumlah,waktu, dan harga yang sesuai untuk mencapai pasar sasaran toko atau peritel. Menurut Maruf merchandise merupakan kegiatan pengadaan barang-barang yang sesuai dengan bisnis yang dijalani toko untuk disediakan dalam toko pada jumlah, waktu dan harga yang sesuai untuk mencapai sasaran toko atau perusahaan ritel.
Faktor--factor yang dipertimbangkan oleh suatu toko atau departement store dalam memilih produk yang dijualnya yaitu:
- Jenis barang yang ditawarkan
- Kualitas barang
- Ketersedian barang
- Perputaran barang
- Harga
      Harga dalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pembeli untuk mendapatkan produk tertentu. Harga juga dapat mengkomunikasiakan posisi nilai tentang produk atau merek tersebut kepada pasar. Faktor- faktor yang perlu diperhatikan dalam menetapkan harga adalah harga barang, kebijakan harga, perbandingan harga. Dalam menetapakan harga, terdapat tiga macam strategi harga yang pada umunnya digunakan sebagai dasar oleh para peritel yaitu:
- Penetapan harga di bawah harga pasar
- Penetapan harga sesuai harga pasar
- Penetapan harga diatas harga pasar
- Promosi
      Promosi merupakan kegiatan yanag mempengaruhi persepsi, sikap dan perilaku konsumen terhadap suatu toko ritel dengan segala penawarannya. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran.
      Faktor --faktor yang mempengaruhi promosi yaitu
- Periklanan : Segala bentuk presentasi non personal dan promosi dari barang-barang serta pelayanan oleh sebuah sponsor tertentu yang dapat dilakukan melalui berbagai media seperti televisi, radio, majalah, surat kabar, katalog dan media lainnya. Iklan merupakan urutan pertama dan berperan prima diantara semua alat dalam bauran pemasaran khususnya bagi peritel besar.
- Penjualan langsung (personal salling) Bentuk presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu atau beberapa orang calon pembeli dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan pembelian. Cara ini biasanya dilakukan dengan menggunakan tenaga wiraniaga. Contoh seperti mengikuti event atau bazar.
- Promosi penjualan Merupakan aktivitas yang dapat merangsang konsumen untuk membeli yang meliputi pemajangan, pameran, pertunjukkan dan demonstrasi. Bentuk promosi penjualan antara lain dengan pemberian sampel dam kupon hadiah.
2.6 Pola Kemitraan
2.6.1 Pengertian Kemitraan
      Kemitraan adalah dikenal dengan istilah gotong royongataukerjasama dari berbagai pihak, baik secara individual maupun kelompok. Menurut Notoatmodjo, kemitraan adalah suatu kerja sama formal antara individu-individu, kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi untuk mencapai suatu tugas atau tujuan tertentu.
      Kemitraan dalam dunia bisnis merupakan suatu kegiatan saling menguntungkan karena terjadinya penghematan biaya, energi dan akan dicapai hasil serta manfaat yang berlipat ganda jika para pihak yang memiliki kesamaan orientasi melakukan kemitraan.
      Di Indonesia, kemitraan sudah diatur di dalam Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2013. Secara khusus, peraturan ini menjelaskan bahwa kemitraan adalah hubungan yang dijalin antara dua atau lebih orang ataupun institusi yang sudah menerima untuk bisa saling berbagi keuntungan yang diperoleh dari bisnis di bawah pengawasan seluruh anggota ataupun nama anggota lain. Sedangkan berdasarkan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), kemitraan adalah bentuk kerjasama di dalam keterkaitan usaha secara langsung ataupun tidak langsung, atas dasar saling percaya, membutuhkan, memperkuat dan menguntungkan yang melibatkan para pebisnis UMKM ataupun pebisnis besar. Saat ini, sudah banyak sekali jenis kemitraan, namun jenis kemitraan yang paling banyak adalah kemitraan yang dilakukan secara bersama, menjalankan tugas secara merata, dan memperoleh keuntungan yang sama.
      Menurut Undang-Undang  Republik Indonesia No. 9 Tahun 1995 kemitraan adalah kerjasama usaha  antara usaha kecil dan usaha menengah atau usaha besar disertai pembinaan dan pengembangan oleh usaha menengah atau usaha besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat  dan saling menguntungkan.
2.6.2 Cara Kerja Kemitraan
      Cara kerja kemitraan tergantung dari hal-hal yang telah disepakati. Ada kemitraan yang mewajibkan seluruh mitranya punya tanggung jawab dan hak yang sama, juga ada yang hanya sebagian karena sifatnya terbatas. Cara kerja kemitraan adalah sebagai berikut:
- Memilih Jenis Kemitraan
- Membuat Perjanjian Kemitraan
- Melakukan Kegiatan Bisnis
- Membagi Persentase Keuntungan dan Pajak
2.6.3 Kemitraan Pemasaran DistribusiÂ
      Kemitraan Pemasaran Distribusi adalah bentuk pemasaran mitra di mana satu brand memanfaatkan saluran distribusi lain untuk mempromosikan produk dan layanan mereka sendiri. Pada dasarnya, hal ini memungkinkan brand utama menghemat banyak waktu, biaya, dan tenaga dalam membangun hubungan mereka sendiri dengan memanfaatkan hubungan yang telah dibangun oleh brand Ada tiga bentuk utama yang dapat diambil reseller:
- Distributor: Ini adalah seseorang yang membeli produk dari produsen dan kemudian menjualnya ke pengecer atau grosir.
- Agen atau Pedagang grosir: Pedagang grosir membeli produk dari distributor dan kemudian menjualnya ke pengecer.
- Reseller/Pengecer: Pengecer biasanya akan membeli produk dari grosir dan kemudian menjualnya langsung ke pelanggan melalui toko atau online.
- Konsumen atau pelanggan juga bisa menjadi mitra reseller atau pengecer jika mereka membeli produk dan kemudian menjualnya kembali dengan mmendapatkan potongan harga dari agen atau dstributor.
2.7 Volume PenjualanÂ
2.7.1 Pengertian Volume Penjualan
      Volume penjualan adalah jumlah unit produk atau jasa yang terjual dalam suatu periode waktu tertentu. Volume penjualan sering digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan atau bisnis dalam memasarkan produk atau jasa yang ditawarkannya. Semakin tinggi volume penjualan, semakin besar pula pendapatan perusahaan dan semakin sukses bisnis tersebut dalam memenuhi permintaan pasar. Volume penjualan biasanya diukur dalam satuan jumlah produk atau jasa, seperti unit, liter, atau kilogram, tergantung pada jenis bisnis yang dijalankan.
      Menurut Sonani (2021:156) mengemukakan bahwa volume penjualan mencakup jumlah produk atau barang yang berhasil terjual dalam periode waktu tertentu dan melibatkan strategi pelayanan yang efektif untuk meningkatkan penjualan.
2.7.1 Faktor- Faktor Volume PenjualanÂ
      Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi volume penjualan menurut Putri et al., (2022:190) sebagai berikut:
- Produk merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi volume penjualan karena produk merupakan barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen.
- Biaya promosi merupakan faktor yang mempengaruhi volume penjualan karena promosi dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk yang ditawarkan
- Mutu produk yang baik dapat memberikan kepuasan dan manfaat yang diinginkan oleh konsumen.
2.7.2 Indikator Volume Penjualan
      Berikut adalah beberapa indikator yang mempengaruhi persediaan menurut Miarso dan Irwadi (2023:1125) sebagai berikut:
- Mencapai volume penjualan, pencapaian target atau tujuan yang telah ditetapkan dalam hal jumlah unit produk atau jasa yang harus terjual dalam periode waktu tertentu.
- Mendapatkan laba mendapatkan laba dapat diartikan sebagai mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan, yaitu memperoleh keuntungan atau laba dari kegiatan bisnis.
- Menunjang pertumbuhan perusahaan, Peningkatan volume penjualan dapat menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi perusahaan, sehingga membantu memperkuat posisi keuangan dan daya saingnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H