Ia tersenyum. Hatiku meledak-ledak.
Ia mengulurkan tangan, memberikan sekuntum anyelir padaku.
Aku menggeleng lalu kutunjukan bahwa aku sudah memiliki anyelir sendiri. "Aku ingin mengenalmu," kataku.
"Seharusnya aku yang mengatakan hal itu padamu." Ia menjawab singkat. Satu kalimat itu kembali membuatku berfantasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!