"Jangan diselimuti. Tetapi kita buatkan rumah-rumahan. Kalau diselimuti, dia akan merasa gerah," kata Caltha kemudian.
"Lalu?" Tanya Xavier dengan keheranan.
"Kita harus cari ranting kecil untuk membuat tiang. Kira-kira empat buah. Lalu daun kering ini nanti akan dijadikan atap yang ditaruh di atas tiang," Caltha pun menjelaskan kepada adik-adiknya dan memulai kerjasama yang sempurna tanpa ada kata iri.
"Apakah kalian haus?" Tanya Caltha kepada adik-adiknya saat selesai mengumpulkan empat ranting kecil untuk membuat tiang.
"Iya, aku haus," jawab Winnie yang kemudian diikuti oleh Viera, Xavier, Yigit dan Zain.
"Baiklah! Aku aku akan mencarikan minum untuk kalian. Kalian tunggu di sini sambil istirahat. Jangan pergi ya, tetap jaga larva ini," kata Caltha berpesan kepada adik-adiknya.
Kemudian Caltha pun meninggalkan adik-adiknya untuk mencarikan minum dari sisa embun pagi yang masih segar. Selang beberapa menit pun Caltha datang dengan membawa minum yang banyak.Â
Mereka minum bersama dengan nikmat. Lalu, Caltha menyuapi minuman kepada larva tersebut dengan sendok yang terbuat dari daun rumput. Dengan penuh kasih sayang dan rasa iba, mereka memperlakukan larva kumbang tersebut seperti keluarganya sendiri.
"Ayolah kita buat sekarang rumah-rumahan untuk larva ini," ajak Yigit yang sudah tidak sabar.
Caltha pun setuju dan memulainya dengan menancapkan empat buah ranting kecil disetiap sudut segiempat seluas tubuh larva. Lalu menaruh daun kering di atas ranting yang sudah ditancapkan.
"Ini sangat sulit," kata Winnie sambil memanjat salah satu ranting.