"Tak usah lah! Kita ke Rumah Sakit saja," sahut Kanaya.
"Mau kapan lagi ketemu Abang ku? Abang ku yang mau kenalan sama kamu. Tetapi karena sesuatu hal, kita yang harus menemui ke stasiun."
"Baiklah!" Kata Kanaya singkat.
Dan saat sampai di stasiun pun ternyata Kanaya tidak mendapati orang yang disebut Abang oleh Athen. Raut bingung dan khawatir nampak di wajah Kanaya, karena baru saja Athen memberitahu bahwa Abangnya tidak bisa dihubungi. Sungguh rapi dan luar biasa sandiwara yang diciptakan Athen.
"Ya sudah. Kita tunggu saja. Barangkali nanti bisa dihubungi lagi. Dan katamu, kereta api jalan jam sepuluh. Ini masih ada waktu setengah jam lagi," lanjut Kanaya.
Athen mengangguk tanda setuju. Tetapi dalam hatinya dia tertawa. Tertawa, karena hati Kanaya sangat mudah untuk dilumpuhkan dengan kebohongan yang sangat sederhana.
Bersambung...Â
Lina WHÂ