"Kan, sudah ada uangnya?" Kata Athen tanpa malu.
"Iya, sudah ada. Ibuku sudah transfer. Yuk, sekalian ke ATM," jawab Kanaya dengan senyum sumringah. Wajahnya yang mungil pun nampak semakin mempesona.
Tentu, Athen pun merasa bahagia dengan jawaban Kanaya. Dapat uang, hanya dengan pura-pura tulus mencintai dan pura-pura memuliakan Kanaya di hadapan teman kampus.
Entahlah, kenapa Kanaya juga semudah itu terperdaya oleh Athen. Kanaya yang dulu care, ramah, dan cerdas. Kini sudah berubah total, setelah mengenal Athen. Bahkan Kanaya sudah tidak aktif lagi di organisasi kampus.
Malam harinya...
Betty menelfon Kanaya dengan maksud memberitahu Kanaya bahwa Agus sedang opname di Rumah Sakit. Kanaya pun merespon Betty, dan sepakat untuk ke Rumah Sakit bersama.
"Bet, aku naik angkot ke sana ya," kata Kanaya dalam percakapan melalui HP.
"Aku ke kostmu, Kan. Sekalian menyiapkan apa yang perlu dibawa. Keluarga Agus dari Lampung belum ada yang datang, sedangkan butuh tindakan secepatnya dari Dokter!" Betty mengakhiri percakapan kemudian bergegas menuju kost Kanaya.
Sesampainya di Rumah Sakit, ternyata sudah ada teman lain yang mengurus administrasinya. Uang DP Rumah Sakit hasil dari patungan bersama teman-teman, termasuk Kanaya.
"Agus harus operasi usus buntunya besok pagi. Malam ini sebaiknya laki-laki yang menginap di Rumah Sakit," kata Aldo kepada Kanaya dan Betty.
"Sekarang kamu sama siapa, Do?" Tanya Kanaya kemudian.