Mohon tunggu...
Lina Nurdiyana
Lina Nurdiyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa SOSIOLOGI FISIP UIN JAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ekowisata sebagai Modal Pembangunan Ekonomi, Studi Kasus: Mandalika

27 Juni 2022   22:46 Diperbarui: 27 Juni 2022   23:32 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Maka secara garis besar bahwa Konsep ekowisata ini diperkirakan akan terus mengalami pertumbuhan. Dan tentunya hal inipun perlu adanya dukungan untuk pengembangan ekowisata, yang mana tak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, melainkan juga menjadi tanggungjawab pengelola destinasi setempat, 

serta masyarakat dan para wisatawan yang datang. Dukungan masyarakat terhadap adanya ekowisata ini, tentu tak hanya ditunjukkan dengan bantuan pengelolaan yang ada. Akan tetapi, masyarakat juga bisa terlibat dengan memberikan bantuan berupa, mempopulerkan destinasi wisata berbasis konservasi ini kepada dunia.

Daya tarik ekowisata Mandalika 

Kuta Mandalika yang di kelola oleh PT Pengembangan Pariwisata (ITDC), yang telah sukses dalam mengembangkan kawasan Nusa Dua Bali, mendapatkan mandat dalam pengelolaan untuk mengembangkan kawasan mandalika, serta menggali potensi ekowisata, 

Menurut Putu Trisna Wijaya sebagai Head of Project engineering, yang mana pada awalnya, kawasan KEK Mandalika dikelola oleh PT. LTDC (Pengembangan Pariwisata Lombok) sampai pada tahun 1997 mengalami pailit (bangkrut), sehingga seluruh aset tanah menjadi milik negara. Selanjutnya Kementerian BUMN memberikan mandat pengelolaan dan pengembangan kawasan kepada perusahaan BUMN, PT. ITDC.

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika tepatnya di kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat, menjadi salah satu destinasi wisata yang menyuguhkan keindahan. Memiliki berbagai daya tarik atau (pesona), seperti dari segi pemandangan alamnya yakni; air laut yang biru, pasir putih yang lembut, dan hamparan perbukitan yang hijau. 

Selain dikenal karena panorama alamnya yang indah, daya tarik lainnya dari Mandalika yakni dengan adanya pembangunan sirkuit, karna salah satu bentuk upaya dari pemerintah untukmendukung dan mengembangkan KEK, yakni dengan cara mempersiapkan lahan untuk ajang Sirkuit Mandalik.

Dimana merupakan sirkuit jalan raya yang bertaraf internasional, sebagai bentuk persiapan untuk laga balap MotoGP 2021. Mandalika Grand Prix Association (MGPA), selaku promotor MotoGP telah merealisasikan pembangunan sirkuit yang diamanahkan kepada Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) yang bekerja sama dengan Vinci Construction Grands Project (VCGP). 

VCGP sendiri merupakan anak perusahaan konstruksi global asal Prancis tahun 2018. Sirkuit memiliki lintasan sepanjang 4,32 kilometer, yang dikelilingi oleh panorama pantai, lapangan golf, solar cell farm dan perbukitan.

Hal tersebut merupakan bentuk upaya daya tarik dari sirkuit Mandalika. Bahkan sirkuit Mandalika memang diperuntukkan sebagai sirkuit kelas dunia, dengan daya tampung sekitar 150 ribu penonton yang hadir. Dan hal tersebut belum termasuk dua tribun khusus di atas bukit yang bisa menampung lebih dari 30.000 orang. 

KEK Mandalika memiliki banyak potensi yang mendukung dalam perkembangan pembangunan. Maka tak heran jika hal tersebut menjadi salah satu super prioritas, karena memenuhi sektor pembangunan nasional. Sektor yang dimaksud adalah sektor pangan, sektor energi, maritim, pariwisata, kawasan industri serta Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang banyak diperbincangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun