Mohon tunggu...
Lina Listiawati
Lina Listiawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa aktif universitas Majalengka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Majalengka

11 Juni 2024   19:15 Diperbarui: 11 Juni 2024   19:38 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kabupaten Majalengka merupakan salah satu kabupaten di provinsi Jawa Barat yang memiliki peran penting dalam perekonomian daerah. Namun demikian, tantangan pengangguran dan upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi di Majalengka masih terus dibutuhkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Oleh karena itu, pembahasan mengenai dinamika pengangguran serta pertumbuhan ekonomi di wilayah ini menjadi sangat penting.

Artikel ini akan membahas mengenai profil pengangguran dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Majalengka. Pembahasan dimulai dari tinjauan singkat mengenai kinerja ekonomi Majalengka pada beberapa tahun terakhir beserta tingkat pertumbuhannya. Selanjutnya akan dijelaskan data terbaru mengenai tingkat pengangguran terbuka di kabupaten tersebut beserta faktor-faktor penyebabnya. Artikel ini juga akan menguraikan berbagai upaya yang dilakukan pemerintah daerah dalam menanggulangi pengangguran serta mempercepat pertumbuhan ekonominya.

Dengan demikian, diharapkan pembahasan ini dapat memberikan gambaran mengenai dinamika dan tantangan pengangguran serta pertumbuhan ekonomi di Majalengka. Informasi yang terkumpul juga diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan ekonomi yang tepat guna untuk masyarakat.

Pertumbuhan Ekonomi

Definisi dari Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan yang berkelanjutan dalam kondisi perekonomian suatu negara menuju keadaan yang lebih baik selama jangka waktu tertentu. Hal ini terjadi ketika suatu perekonomian mampu *meningkatkan nilai serta jumlah produksi barang dan jasa*. Pertumbuhan ekonomi diukur dengan indikator seperti naiknya pendapatan nasional, pendapatan per kapita, jumlah tenaga kerja yang lebih besar dari jumlah pengangguran, serta berkurangnya tingkat kemiskinan⁴. Dalam mengantisipasi pertumbuhan ekonomi, pemerintah dapat merencanakan penerimaan negara dan pembangunan kedepannya, sementara pelaku sektor usaha dapat menggunakan tingkat pertumbuhan ekonomi sebagai dasar dalam merencanakan pengembangan produk dan sumber daya¹.

Perekonomian Majalengka mengalami pertumbuhan sebesar 4,75 persen pada tahun 2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 34,25 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 22,79 triliun1. Sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, dan daur ulang menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 18,27 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 6,93 persen.

Pengangguran

Kita harus mengenal terlebih dahulu apa definisi dari pada pengangguran.pengangguran adalah situasi ketika seseorang tidak memiliki pekerjaan atau tidak produktif. Ini mencakup orang yang belum bekerja, sedang mencari pekerjaan, atau memiliki pekerjaan namun tidak produktif.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Majalengka menurun dari 4,16 persen pada tahun 2022 menjadi 4,12 persen pada tahun 2023. Meskipun demikian, tantangan kemiskinan masih ada, dengan tingkat kemiskinan sebesar 11,21 persen2. Namun, permasalah pengangguran tetap menjadi fokus tetapi Pemerintah Kabupaten Majalengka terus berupaya mengurangi angka kemiskinan melalui berbagai program dan kebijakan.

Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap pengangguran di Kabupaten Majalengka meliputi:

1. Ketidaksesuaian Keterampilan: Banyak pencari kerja memiliki keterampilan yang tidak sesuai dengan permintaan pasar tenaga kerja. Ini dapat mengakibatkan kesulitan dalam menemukan pekerjaan yang sesuai.

2. Keterbatasan Infrastruktur: Infrastruktur yang kurang memadai, seperti transportasi dan akses ke wilayah industri, dapat membatasi peluang kerja.

3. Kurangnya Diversifikasi Ekonomi: Ketika ekonomi suatu daerah tergantung pada sektor tertentu (misalnya pertanian), fluktuasi dalam sektor tersebut dapat mempengaruhi tingkat pengangguran.

4. Ketidakstabilan Ekonomi: Ketidakstabilan ekonomi, termasuk resesi atau perubahan kebijakan pemerintah, dapat memengaruhi lapangan kerja.

5. Kurangnya Pelatihan dan Pendidikan: Program pelatihan dan pendidikan yang terbatas dapat menghambat peningkatan keterampilan dan kesempatan kerja.

6. Pertumbuhan Populasi: Jumlah penduduk yang terus bertambah dapat meningkatkan persaingan di pasar tenaga kerja.

Untuk mengatasi masalah pengangguran, perlu adanya kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam mengembangkan program pelatihan, memperbaiki infrastruktur, dan mendorong diversifikasi ekonomi.

Dampak Pengangguran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Majalengka

Pengangguran merupakan salah satu permasalahan sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh berbagai negara, termasuk Indonesia. Kabupaten Majalengka, sebagai salah satu kabupaten di Jawa Barat,  juga tidak luput dari problematika pengangguran. Tingkat pengangguran di Kabupaten Majalengka pada tahun 2021 mencapai 5,84%, lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pengangguran di Jawa Barat dan Indonesia pada tahun yang sama. Tingginya tingkat pengangguran di Kabupaten Majalengka dapat berakibat negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Dampak pengangguran terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Majalengka dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu:

a. Penurunan Daya Beli Masyarakat

Pengangguran menyebabkan berkurangnya pendapatan masyarakat, sehingga daya beli masyarakat pun menurun. Hal ini berakibat pada penurunan permintaan terhadap barang dan jasa, yang pada akhirnya dapat menghambat pertumbuhan sektor usaha dan industri di Kabupaten Majalengka.

b. Meningkatnya Kemiskinan

Pengangguran erat kaitannya dengan kemiskinan. Masyarakat yang menganggur umumnya berasal dari keluarga miskin dan memiliki akses yang terbatas terhadap pendidikan dan pelatihan. Hal ini menyebabkan mereka kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan berpenghasilan tinggi.

c. Meningkatnya Kriminalitas

Pengangguran dapat memicu peningkatan kriminalitas. Pengangguran yang tidak memiliki penghasilan dan merasa putus asa dapat mencari jalan pintas dengan melakukan tindakan kriminal, seperti pencurian, perampokan, dan penipuan.

d. Beban Anggaran Pemerintah

Meningkatnya pengangguran dapat meningkatkan beban anggaran pemerintah. Pemerintah harus mengeluarkan dana untuk program-program jaring pengaman sosial dan pelatihan kerja bagi para pengangguran.

e. Menurunnya Kualitas Hidup Masyarakat

Pengangguran dapat menurunkan kualitas hidup masyarakat. Pengangguran yang tidak memiliki penghasilan dan akses yang terbatas terhadap layanan kesehatan dan pendidikan dapat mengalami berbagai masalah kesehatan dan sosial.

Pemerintah perlu memperkuat program jaring pengaman sosial agar dapat membantu para pengangguran dan keluarga mereka.

Upaya Mengatasi Pengangguran

Dalam rangka mengurangi pengangguran, Kabupaten Majalengka juga mengoptimalkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM mengalami kenaikan dari tahun 2018 hingga 2019, menunjukkan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, target laju pertumbuhan ekonomi di Majalengka pada tahun 2023 adalah 6,67 persen3.

Pemerintah memiliki beberapa strategi untuk mengurangi angka pengangguran:

a. Pengembangan Keterampilan dan Pelatihan

 Pemerintah dapat menggencarkan program pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi pencari kerja. Ini membantu meningkatkan kompetensi dan daya saing mereka di pasar tenaga kerja.

b. Pengembangan Sektor Ekonomi

Fokus pada sektor-sektor yang berpotensi menciptakan lapangan kerja, seperti industri manufaktur, pariwisata, pertanian, dan teknologi. Investasi dalam infrastruktur juga dapat membuka peluang pekerjaan baru.

c. Kemitraan dengan Swasta

Pemerintah dapat bekerja sama dengan sektor swasta untuk menciptakan peluang kerja. Ini melibatkan insentif bagi perusahaan untuk mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja.

d. Pengentasan Kemiskinan

 Program pengentasan kemiskinan dapat membantu mengurangi pengangguran dengan memberikan bantuan langsung kepada keluarga miskin. Dengan mengurangi beban ekonomi, mereka dapat lebih fokus mencari pekerjaan.

e. Pengembangan Kewirausahaan

Mendorong kewirausahaan dan pendirian usaha kecil dan menengah (UKM) dapat menciptakan lapangan kerja baru. Pemerintah dapat memberikan pelatihan dan dukungan bagi calon wirausaha.

f. Pembangunan Infrastruktur Perekonomian

Pemerintah terus menggenjot pembangunan infrastruktur yang langsung berdampak pada masyarakat. Ini termasuk upaya untuk mengurangi pengangguran terbuka

Pelatihan Keterampilan untuk IKM di Majalengka

Pemerintah Kabupaten Majalengka telah menginisiasi berbagai program pelatihan keterampilan untuk industri kecil dan menengah (IKM). Berikut beberapa program yang telah dilakukan:

a. Kolaborasi dengan Pihak Swasta

Eman Suherman, calon bupati, memperlihatkan komitmen serius dalam mendorong IKM di Majalengka untuk naik kelas. Pelatihan ini dilakukan melalui kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Majalengka dan pihak swasta. Tujuannya adalah memberdayakan para pelaku IKM dan meningkatkan potensi serta keterampilan mereka¹.

b. Pelatihan Kepemimpina

Badan Kepegawaian, Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Majalengka juga menggelar pelatihan kepemimpinan untuk pejabat pengawas. Pelatihan ini berlangsung selama 905 jam atau setara dengan 105 hari. Metode yang digunakan mencakup pembelajaran mandiri melalui Massive Open Online Course (MOOC)².

c. Program Padat Karya

Pemerintah Kabupaten Majalengka menganggarkan dana sebesar Rp 68,6 miliar untuk program padat karya. Program ini mencakup berbagai kegiatan, termasuk pelatihan keterampilan dan pemberian modal untuk UMKM³.

d. Pelatihan Teknologi Pertanian

Penyuluh Pertanian Kabupaten Majalengka juga mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensinya. Metode pelatihan melibatkan ceramah, diskusi, dan praktek lapangan.

Tujuan Pelatihan Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan potensi dan keterampilan para pelaku usaha IKM. Diharapkan pelatihan ini dapat menghasilkan produk yang unggul dan kreatif, sehingga para pelaku IKM dapat lebih inovati.

Dampak positif dari program pelatihan keterampilan untuk IKM terhadap perekonomian lokal

Program pelatihan keterampilan untuk industri kecil dan menengah (IKM) yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Majalengka dapat memiliki dampak positif terhadap perekonomian lokal. Berikut beberapa potensi dampaknya:

a. Peningkatan Produktivitas IKM

Dengan adanya pelatihan keterampilan, para pelaku IKM dapat meningkatkan kualitas produk dan efisiensi produksi. Ini berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan daya saing IKM di wilayah Majalengka.

b. Penciptaan Lapangan Kerja

  Pelatihan keterampilan membantu menciptakan lapangan kerja baru. Para peserta pelatihan yang memiliki keterampilan yang ditingkatkan dapat memperluas usaha mereka dan mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja.

c. Peningkatan Pendapatan Masyarakat

 Dengan meningkatnya produktivitas dan lapangan kerja, pendapatan masyarakat lokal juga meningkat. Ini berdampak positif pada daya beli dan konsumsi di wilayah tersebut.

d. Pengembangan Potensi Lokal

 Pelatihan keterampilan membantu menggali potensi lokal dan mengembangkan keunggulan kompetitif. Ini dapat mendorong diversifikasi produk dan inovasi di sektor IKM.

Namun, perlu dicatat bahwa dampak ini akan tergantung pada implementasi dan partisipasi aktif dari para pelaku IKM. Selain itu, evaluasi berkala diperlukan untuk memastikan efektivitas program pelatihan.

Kesimpulan

Pengangguran dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Majalengka saling terkait. Dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan upaya mengurangi pengangguran, diharapkan kesejahteraan masyarakat dapat terus meningkat. Berikut kesimpulan artikel tentang "Pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Majalengka":Dinamika pengangguran dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Majalengka. Pada tahun 2021, ekonomi Majalengka tumbuh 4,75% dari tahun sebelumnya. Namun, tingkat pengangguran terbuka masih ada meskipun mengalami penurunan. Beberapa faktor penyebab pengangguran antara lain ketidaksesuaian keterampilan, keterbatasan infrastruktur, kurangnya diversifikasi ekonomi, dan ketidakstabilan ekonomi.

Untuk mengatasi masalah pengangguran, pemerintah Kabupaten Majalengka telah melakukan berbagai upaya seperti pelatihan keterampilan, pengembangan sektor ekonomi, kerja sama dengan swasta, pengentasan kemiskinan, pengembangan kewirausahaan, serta pembangunan infrastruktur. Program pelatihan keterampilan untuk industri kecil dan menengah diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan menciptakan lapangan kerja.Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengangguran dan pertumbuhan ekonomi di Majalengka saling berhubungan. Dengan upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi pengangguran, diharapkan tingkat kesejahteraan masyarakat Majalengka akan terus meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun