Sekitar pukul dua siang langit berhenti hujan, namun keadaannya masih mendung dan terlihat suram. Aku berdiam diri di dalam kamar, melihat-lihat buku pelajaran yang berjejer rapi di atas lemari pakaian. Aku menimbang-nimbang atas kegiatan apa yang akan aku lakukan. Dan ya, aku memutuskan untuk pergi ke warnet itu lagi.
Setelah sampai aku membuka sepatu kemudian meletakkannya di bagian sudut. Aku merapikan pakaian dan melihat posisi hijab.
"Hai!" sapaku, penjaga warnet itu seperti biasanya, dia tersenyum ramah kemudian mengangguk kecil mempersilahkanku untuk memilih salah-satu komputernya.
Tiga puluh lima menit aku membaca artikel di internet, aku yang tidak serius membaca hanya menghela nafas pelan. Tahu bahwa aku sedang membuang-buang waktu dan uang. Kuputuskan untuk menutup komputer kemudian hendak membayar.
"Saya lihat, disini bisa beli film ya?"
Aku tahu, pasti itu film bajakan.
"Iya, bisa!" jawabnya sembari mengangkat pandangannya melihat ke arahku.
"Berapa harganya?"
Aku berusaha berbasa-basi agar obrolannya tidak berhenti disana.
"Tiga ribu per film, dan sepuluh ribu per empat film."
Wah, gila murah banget. Aku yang waktu itu membawa uang lima belas ribu rupiah memutuskan untuk membeli satu judul film. Waktu itu aku membeli film animasi tinker bell.