Sekedar menambahkan info ini, yang berbahaya sekali dari mie instant itu dan juga banyak makanan olahan adalah MSG atau Mono Sodium Glutamate. Jadi kalau anda ingin tahu apa buruknya MSG, browsing saja di search engine anda. MSG merupakan Neurotoxic, yang berarti bahwa zat ini merupakan racun yang menyerang syaraf manusia. MSG sebenarnya tidak memberi rasa apa2 terhadap indra perasa, atau lidah. MSG memberi rangsangan langsung ke otak, yang dimanipulasi seakan akan kita merasakan rasa yang enak. Inilah yang berbahaya. Penggunaan MSG secara lama akan merusaka sistem syaraf anda dan akibatnya bermacam macam misalkan migrane, astma, darah tinggi, kanker dan juga memperparah sejumlah penyakit lain secara sekunder, misalkan autism, lupus dan penyakit yang berhubungan dengan sistem syaraf. Perlu diketahui bahwa MSG sekarang mayoritas dibuat secara sintetik, berasal dari Gas Alam. Turunan MSG di dalam badan terdiri dari berbagai racun termasuk didalamnya adalah Formalin. Mudah2an bisa membantu pengertian pembaca didalam memahami bahaya MSG. Salam, Omri [caption id="attachment_22703" align="alignleft" width="300" caption="Hanya mencium aroma mie instan macam ini tanpa bumbu saja sudah membuat orang hendak makan mie; aromanya langsung ke otak. Awas, ada MSG-nya!"][/caption]
Terima kaish untuk Pak Omri. Betul, MSG memberi rangsangan langsung ke otak persis seperti yang dialami adek saya ketika mencium aroma mie istan mentah yang terletak di samping saya. Kalau kita perhatikan bumbu yang ada dalam sebungkus mie instan, adalah tidak masuk akal kali orang bisa sampai ketergantungan pada produk itu macam ketergantungan pada narkoba.
Jadi apa bedanya mie instan dengan narkoba? Pemerintah membolehkan masyarakat makan mie instan tapi melarang pakai narkoba. Pemerintah menyediakan dana untuk para korban narkoba tapi tidak menyediakan dana untuk para korban mie instan. Bagaimana ini?
Yang lebih menyedihkan lagi, MUI membantu proses pembodohan masyarakat ini dengan label halal-nya di produk-produk makanan ber-MSG seperti indomie. *** (berlanjut besok ke: MUI Menyesatkan Konsumer)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H