Saya sampai beli sebungkus mie instan untuk memperhatikan kembali apa yang membuat orang suka makanan yang katanya halal tapi sebenarnya haram itu.
[caption id="attachment_22702" align="alignright" width="300" caption="Cabe dan penyedap dalam sebungkus indomie rasa soto Medan."][/caption]
Luar biasa! Adek saya yang duduk jarak dua meter dari saya dapat mencium aroma keras sebungkus mie instan merek indomie rasa soto Medan yang sudah terbuka di samping saya. Yang terbuka baru hanya mie-nya, bumbu-bumbunya masih dalam keadaan terbungkus.
Adek saya mengatakan, mencium aroma mie itu saja sudah membuatnya hendak makan mie; lidahnya seperti ditarik-tarik, air liurnya keluar. Belakangan dia sadar bahwa aroma itu langsung menuju otaknya yang menggerakkannya hendak makan mie yang sedang terbuka itu.
Saya sendiri kenal aroma itu tetapi sama sekali saya tidak berselera memakannya. Saya malah mencium aroma itu sebagai aroma racun. Saya duga ini terjadi karena saya punya kesadaran yang berbeda dengan adek saya soal mie instan walau secara umum adek saya tahu mie instan itu berbahaya untuk kesehatan.
Wajar kalau kebanyakan masyarakat di negeri ini akan sulit mengerti dan menerima bahwa mengonsumsi mie instan berbahaya bagi kesehatan. Mengapa? Antara lain karena yang mereka lihat saban hari di televisi adalah sebaliknya; yang makan mie instan itu sehat-sehat saja. Kalau anak-anak yang makan, anak-anak itu imut-imut dan menyenangkan. Kalau remaja dan anak muda, mereka tampan dan cantik. Kalau orang tua atau kakek-nenek, mereka pun sehat-sehat saja.
Jadi televisi mengatakan bahwa makan mie instan sejak kecil sampai kakek-nenek tidak apa-apa. Lihat mereka yang makan mie instan di televisi itu, sehat-sehat walafiat saja kan? Ini pesan yang ditangkap oleh masyarakat.
Kenyataan kan tidak seperti di televisi; televisi lebih banyak bohongnya kan. Mereka kerja sama dengan pemilik produk; sama-sama mengekspolitasi masyarakat pemirsa. Semakin bodoh masyarakat pemirsa, semakin besarlah keuntungan pemilik media macam televisi maupun produk macam indomie.
Perang Melawan Mie Instan!
Saya baru lihat sekilas situs indomie dan klik bagian penghargaan. Yang paling atas dari penghargaan itu adalah: ICSA (Indonesian Costumer Satisfaction Award) 2005.Tak ada yang mengejutkan dari 'prestasi' macam ini. Iklan saja gencar dan anak-anak sudah banyak yang ketergantungan pada produk mie instan. Kepuasan yang dimaksud dalam penghargaan macam ini adalah kepuasan semu dan menyesatkan.
Saya kutipkan di bawah ini informasi tambahan dari Pak Omri (salah satu anggota Kompasianer) betapa berbahaya mie instan bagi kesehatan dalam Bahaya Makan Mie Instan! :