1. Â Landasan Berpikir Secara Filosofis
Â
a. Mengutamakan Keselamatan nyawa sesama manusia dan diri sendiri dengan baik sebagai persona.
Â
Prinsip dasar yang menjadikan setiap manusia itu selamat adalah karena manusia diciptakan Tuhan yang harus dijaga dan dilindungi peri kehidupannya. Dalam salah satu Nas Kitab Suci Perjanjian Baru Yesus berkata: "Aku datang agar mereka memperoleh hidup". Konsekuensi dari seruan Yesus ini adalah agar manusia saling menyelamatkan satu dengan yang lainnya. Dalam konteks keselamatan manusia inilah maka seorang manusia harus diselamatkan. Ia harus dilihat sebagai subjek bukan sebagai objek yang harus dimatikan.
Â
b. Tinjauan Kritis Berdasarkan Teori Etika Utilitarianisme.
Â
      Untuk dapat membantu dalam menanggapi kasus tersebut di atas maka digunakan pendekatan penilaian berdasarkan pada teori  etika utilitarianisme sebagai bahan referensi. Untuk itu kita perlu mengetahui asal kata atau etimologis dan prinsip-prinsip dasar yang menjadi tata nilai yang terkandung di dalam teori etika utilitarianisme tersebut.
Â
      Kata "Utilitarianisme" berasal dari kata benda bahasa Latin "utilitas" (bahasa Inggrisnya: utility) yang berarti faedah atau kegunaan. Sebagai suatu filsafat dan etika, aliran utilitarianisme (Inggris: utilitarianism) mula-mula berkembang di Inggris, tetapi kemudian mendapatkan bentuknya yang lain dalam perkembangan kontemporer.[2]