Kualitas hidup para ulama sudah tentu berbeda jauh dengan "rakyat jelata" semacam saya. Ketika ada orang sangat menyesali waktu yang terbuang untuk makan dan tidur, misalnya, saya santai-santai saja menghamburkannya berjam-jam mengulik Kompasiana atau menonton Timnas Indonesia.
Namun, kisah-kisah semacam itu tetap saja memberi hikmah. Dalam tataran tertentu, kisah ulama-ulama dalam mengelola waktu bisa menjadi inspirasi untuk menghargai waktu dengan lebih baik lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!