Pengalaman tak mengenakkan itu pula yang mengantar Justitia menggelar aksi nyata. Melalui media sosial, ia menghimpun rekan-rekannya sesama advokat seperti dirinya.
Sekelompok anak muda itu sepakat menginisiasi program konsultasi dan pendampingan bagi para penderita kekerasan seksual. Mereka mewadahi kegiatan mereka dalam Kelompok Advokat untuk Keadilan Gender (KAKG).
KAKG dibentuk dengan tujuan untuk membantu korban kekerasan seksual mendapatkan bantuan hukum. Dukungan semacam ini sungguh merupakan anugrah bagi para penderita mengingat demikian berat dan kompleksnya dampak buruk yang mereka terima.
Korban tidak hanya terluka fisik seperti terkena penyakit menular seksual, tetapi juga derita-derita lainnya. Psikis mereka pun bakal mengalami gangguan dalam wujud ketakutan, depresi, dan bahkan ada kemungkinan melakukan bunuh diri.
Justitia dan rekan-rekannya menyadari bahwa perlindungan kepada para korban kekerasan seksual tidak akan datang dengan sendirinya. Oleh sebab itu, ia bersama rekan-rekannya berinisiatif menjemputnya.
Upaya Justitia tak sia-sia. Selain banyak anggota masyarakat terbantu oleh aksinya, ia sendiri berhak menyabet penghargaan ini dalam bidang Kesehatan.
Ketika Bhrisco Beraksi untuk Mengangkat Literasi
Jika Bhrisco Jordy Dudi Padatu hanya menunggu "buah literasi" bersemai sendiri di daerah-daerah tertinggal di Papua Barat, mungkin literasi di sana tak akan menggeliat. Dengan begitu, ketimpangan pengetahuan antara anak-anak di pelosok dengan mereka yang bermukim di kota akan berlarut-larut.
Untung saja, peraih penghargaan bidang Pendidikan itu sigap menghimpun daya. Melalui komunitas Papua Future Project (PFP), ia menggelar karya. Komunitas yang terbentuk tahun 2020 ini memang hendak mengangkat literasi warga daerah tertinggal di Papua Barat ke tingkat yang lebih tinggi.
Dengan mengusung slogan "Every Child Matters", komunitas pemuda yang memulai kiprahnya di pulau Mansinam itu memberikan perhatian besar kepada anak-anak yang bermukim di daerah tertinggal. Daerah-daerah yang menjadi sasaran kerja umumnya ditandai dengan banyaknya warga yang masih buta aksara.
Bhrisco dan rekan-rekannya berupaya membuka akses pendidikan yang inklusif bagi anak-anak di sana. Selain itu, mereka juga giat mengembangkan program bimbingan belajar literasi serta menyalurkan donasi berupa buku-buku bacaan.
David Hadir Menjaga Ekosistem Pesisir
Lingkungan buruk sangat berpotensi menyumbang dampak yang sama buruknya terhadap kehidupan manusia yang berdiam di sekelilingnya. Selain merusak keindahan alam, lingkungan yang cemar juga berdampak pada sisi ekonomi masyarakat sekitar.