Karena keterbatasan waktu dan sarana pada saat itu, mind map yang saya hasilkan ala kadarnya.
Namun, dengan kualitas mind map yang seadanya, saya sudah bisa menuangkannya dalam bentuk artikel setiba di rumah. Tentu harus ada pemilahan cabang-cabang mana yang layak ditampilkan.Â
Dalam mind map yang satu ini, banyak tatanan yang tidak bisa saya penuhi, terutama penggunaan gambar dan warna. Aturan "satu kata setiap cabang'' pun banyak terabaikan. Maklum, kondisi darurat.
Memang mind map hitam putih dan sekadarnya begini tidak indah dipandang mata, tetapi saya bisa merasakan faedahnya.
Nah, melihat perannya yang tak sedikit, mind mapping adalah sebuah peranti andal yang tak pantas diremehkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H