Mohon tunggu...
Lilian Kiki Triwulan
Lilian Kiki Triwulan Mohon Tunggu... Penulis - Always be happy

La vie est une aventure

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menikmati Kesegaran Curug Mantras di Desa Kramat

22 Juni 2020   17:54 Diperbarui: 9 Desember 2022   12:28 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bening dan jernih, kedalamannya pun tak seberapa karena bisa terlihat bebatuan yang ada di dasar saluran irigasi tersebut. Di sebelah kanan jalan ada sawah yang hijau dan mulai menguning. Gugusan bukit menyapa dengan begitu lembut dan pepohonan khas hutan melambaikan salamnya.

Melintasi dua gunung yang bertengger di kanan dan kiri jalan yakni Gunung Tempel dan Gunung Gombong. Di dalamnya pun masih terjaga kealamiannya, di tengah hutan sana maih banyak dijumpai satwa liar seperti macan tutul, macan kumbang, kera dan babi hutan yang masih berkeliaran jauh di kedalaman.

Langkah kaki terus berjalan membelah hutan yang belum terjamah melewati jalan setapak yang dibangun masyarakat setempat agar mudah dilalui oleh petani glagah dan kapulaga juga kopi yang tumbuh subur di sana. Pohon pinus dan pohon karet berjajar berurutan diselingi dengan tanaman kopi yang sudah dipanen beberapa minggu yang lalu.

Tidak sedikit dijumpai warga desa yang baru pulang dari hutan dengan membawa hasil merumput untuk pakan ternaknya di rumah. Ada pula anak-anak kecil yang baru selesai mandi di curug dengan pakaiannya yang basah kuyup.

Batu Besar Pembatas Bagi Pengendara Sepeda Motor

Berfoto di Batu Besar/Foto: Lilian Kiki Triwulan
Berfoto di Batu Besar/Foto: Lilian Kiki Triwulan

Perjalanan masih setengah jalan, suara hewan khas hutan bersahut-sahutan menyapa kami yang baru saja datang. Burung-burung kecil beterbangan kesana kemari, hingga dari satu dahan ke dahan yang lain.

Bebatuan besar tertata di pematang sawah. Ada pula yang harus dilewati karena berada di tengah jalan. Batu inilah yang menjadi pembatas untuk pengendara sepeda motor yang masuk hingga ke dalam hutan.

Gemercik air yang mengalir begitu menenangkan, hingga rasa lelah yang ada hilang seketika. Desir sungai yang mengalir di bawah sana menandakan Curug Mantras sudah ada di depan mata. Betul saja, Curug Mantras dengan kondisi airnya yang jernih sudah nampak.

Tak sabar rasanya ingin segera menceburkan diri ke sana, udara begitu sejuk, pepohonan mengayun perlahan. Lewati sebuah jembatan bambu yang sudah mulai usang dan rapuh, di seberang sana ada tanah yang cukup luas untuk menaruh perlengkapan dan melepas alas kaki.

Cocok untuk Ciblon

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun