Si Abang membawa kucing-kucing itu pergi. Neng pun sedih mengingat masa lalu.
Dari yang hanya pelihara satu kucing. Lalu menjadi 2, kemudian menjadi sepuluh.
Neng dan Abang pikir amal memberi makan kucing. Namun akhirnya mereka malah jadi korban amal.
"Mau amal ya sama orang, Neng, bukan sama kucing," kata Mpok Minah, ibunda Neng.
"Ya Nyak, mana gue tahu bakal gini," ujar Neng sedih.
"Ah, emang lu dan laki lu belum siap punya anak aja," kata Bang Salman, ayahanda Neng, menengahi ibu dan anak.
***
Neng termenung-menung di depan TV. Pikirannya masih penuh dengan kucing. Tangannya mulai menekan-nekan layar HP.Â
"Seandainya itu kembar 4 masing-masing beranak 4, udah 16 plus 4 induk," batin si Neng.
"Kalau 20 kucing masing-masing anaknya 4 lagi," kata Neng dalam hati. "Bujug buneng, 100!"
"Pantes banyak banget kucing liar!" ujar Neng di pikirannya.