Dari obrolan-obrolan pelepas resah inilah umumnya terbentuk sinyal seksual. Kesempatan untuk kedua jenis kelamin saling mendekati.
Alasan berikut, umumnya pengunjung klub memiliki suatu kesamaan. Oleh karena itu mereka pergi ke klub malam untuk menunjukkan gaya dan kepribadiannya.Â
Mereka merasa nyaman di komunitas sementara ini. Dan ingin menjadi bagian di dalamnya untuk mengekspresikan dirinya.
Dimana mereka dapat memerankan dirinya sebagai tokoh fantasi. Berpura-pura menjadi orang lain yang bukan dirinya. Melarikan diri dari kehidupan sehari-hari mereka.
Kemudian, ikatan sosial di klub malam terbentuk secara alami. Inilah yang membuat mereka datang kembali ke tempat ini.
Efek Clubbing untuk Kesehatan
Mata: iritasi, infeksi, kerusakan retina
Orang-orang menari sambil merokok membuat asap ada dimana-mana. Es kering dan laser menyebabkan iritasi mata ringan hingga kerusakan retina besar.
Telinga: masalah pendengaran sementara, tinitus, amputasi parsial
Musik hingar bingar adalah ciri khas klub malam. Tingkat kebisingan klub malam dapat mencapai 110 dB. Nilai itu lebih keras daripada bor pneumatik, 100 dB.
Tidak ada undang-undang yang melindungi pelanggan dari kebisingan di klub malam. Dan paparan yang teratur dapat merusak pendengaran.Â