Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Soal Wanita adalah Soal Masyarakat!

15 Januari 2022   23:15 Diperbarui: 15 Januari 2022   23:15 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Soal wanita adalah soal masyarakat! Sebab kita tidak dapat menyusun negara dan tidak dapat menyusun masyarakat, jika kita tidak mengerti soal wanita.

(Soekarno, Sarinah: Kewajiban Wanita dalam Perjuangan Republik Indonesia)

Perempuan itu tiang negeri. Manakala baik perempuan, baiklah negeri. Manakala rusak perempuan, rusaklah negeri.
(Nabi Muhamad S.A.W)

Dilema Wanita Pekerja

Masalah wanita merupakan masalah yang pelik. Dimana wanita yang kita bicarakan ini adalah wanita yang berumahtangga. Wanita yang bukan hanya memperhatikan dirinya sendiri, namun perlu mengurus suami dan anak, atau bahkan mungkin juga orang tua.

Wanita yang berumahtangga bertanggung jawab untuk banyak urusan. Dimana hal-hal kerumahtanggaan meliputi:

  • memasak dan menyediakan makanan,
  • menjaga dan memelihara kesehatan,
  • menyiapkan pakaian yang bersih dan rapi,
  • melayani kebutuhan suami,
  • merawat, mengatur, dan membimbing anak,
  • bergaul di lingkungan tempat tinggal,
  • menata relasi dengan teman-teman dan keluarga besar,
  • mengurus kecantikan dirinya,
  • menguasai norma-norma, moral, dan estetika,
  • dan sebagainya.

Daftar tugas seorang wanita akan menjadi lebih panjang, jika dia juga harus menopang ekonomi keluarga. Wanita itu harus membagi waktunya untuk bekerja di luar rumah, dan bekerja di rumah.

Bung Karno di dalam Sarinah mengutip kalimat Pokrol Jenderal Chaumette, “Semenjak kapankah perempuan boleh membuang keperempuanannya dan menjadi laki-laki?

Dilema wanita berumahtangga yang bekerja, sudah ada sejak dulu. Dan dari jaman ke jaman, persepsi masyarakat tentang hal ini terus berubah.

Dari banyak ibu rumah tangga yang bekerja, hanya sebagian kecil yang alasannya untuk aktualisasi diri. Sebagian besar ibu rumah tangga bekerja untuk bantu memikul beban biaya rumah tangga.

Dengan kata lain, akar permasalahannya bukan terletak pada wanita. Ketika seorang wanita berumahtangga meninggalkan kewanitaannya dan berusaha setara dengan laki-laki, disitu ada kesenjangan kesejahteraan hidup. Ada permasalahan ekonomi yang harus diatasi oleh wanita tersebut.

Membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun