Anak-anak yang introvert dan biasa diam, mulai unjuk kemampuan. Mereka mulai menikmati kelas, teman-teman, dan guru. Keaktifan murid optimal.
Tahap Redefinition
Proses edukasi itu perlu berubah. Mengikuti perkembangan teknologi. Memenuhi permintaan dunia kerja.
Di kelas tradisional, perubahan itu akan setara dengan nilai rupiah. Ada harga untuk melakukan perubahan. Tetapi, dalam kelas online, perubahan itu mungkin terjadi.
Teknologi mampu memberikan pengalaman baru yang unik untuk suatu kelas. Contohnya, ketika belajar tentang Tata Surya. Guru dapat mengajukan pilihan apakah murid ingin belajar Tata Surya di NASA, Planetarium of Singapore, Planetarium of Hamburg, dan lainnya.
Field Trip all around the world. Itu mustahil. Tapi dengan belajar online, itu mungkin. Silahkan pilih tempat wisata yang ingin dikunjungi. Kemudian membuat laporannya.
Ingin menghadirkan aktor dan aktris Korea pujaan? Bisa! Ingin minta waktu berbincang-bincang dengan Presiden Amerika? Bisa! Semua mungkin dengan teknologi.
Inilah yang dimaksud dengan tahap redefinition. Baik guru dan murid bersama-sama menciptakan suatu edukasi yang baru. Edukasi yang hidup, bukan hanya teori.
Revolusi Edukasi
Kekurangan pendidikan di Indonesia, pada tingkat menengah (SMP) hingga atas (SMA) adalah menulis. Murid kurang terbiasa menulis.
Belajar online akan memaksa murid untuk aktif menulis. Belajar mengutarakan ide dan pikirannya dalam tulisan.
Guru dapat mendorong murid untuk memiliki blog pribadi. Mereka dapat mengutarakan ide-ide atau sekedar membuat jurnal. Membuat tulisan mereka terbuka untuk publik.
Menulis di blog dapat mengatasi jarak. Murid dapat menulis topik apapun di blognya. Mereka juga dapat memberi respon blog teman-teman sekelasnya. Sehingga tercipta suatu ikatan.