Pada tahap subsitution dan augmentation terjadi proses peningkatan mutu belajar. Sedangkan tahap modification dan redefinition, akan tercipta suatu transformasi atau revolusi edukasi.
Tahap Substitution
Kegiatan belajar online menggantikan proses belajar mengajar tradisional. Guru bertugas mengubah bentuk material pengajaran. Yang awalnya dicetak di atas kertas, perlu diubah menjadi versi digital.
Konten materi tidak berubah. Yang berubah adalah bentuk materi belajar dan cara distribusi. Sehingga dapat dikatakan, tahap ini sebagai tahap digitalisasi.
Tahap digitalisasi atau paperless, mengurangi jumlah pemakaian kertas. Jika permintaan terhadap kertas berkurang, maka jumlah pohon yang ditebang berkurang. Sebab bahan baku kertas yang beredar di pasaran adalah dari pohon.
Tahap Augmentation
Dalam belajar online, guru dan murid harus sama-sama aktif. Di proses ini, murid yang dituntut berkreasi. Agar mereka membaca, mengingat, atau berlatih mandiri.
Untuk suksesnya augmentation, perlu ada tantangan. Murid diberi kesempatan mendemonstrasikan kemampuan dan pemahamannya. Dengan lingkup, topik yang sedang dipelajari.
Papan kreativitas di kelas virtual adalah media yang tepat. Murid bebas posting pertanyaan, tautan yang berhubungan dengan topik, gambar, rangkuman materi, atau bahkan video.
Tahap Modification
Pada tahap ini, belajar online mulai terstruktur dan sistematis. Seluruh kegiatan tradisional berubah menjadi digital. Aplikasi yang digunakan sudah teruji, atau bahkan sudah berbayar.
Terlahir suatu kelas online yang terpadu. Tata kelola kelas virtual rapi.
Kalender akademik sudah terencana. Statistik nilai murid tercantum. Komunikasi guru dan murid mengalir. Tugas dan PR dapat mudah diakses di papan kelas. Jadwal ujian sudah ditetapkan.
Baik guru dan murid sama-sama bergerak maju. Ada semangat mengembangkan kemampuan diri.