1. Urutan preferensi pendanaan: Perusahaan cenderung memilih pendanaan internal (seperti laba ditahan) sebelum mencari pendanaan eksternal (utang dan saham baru).
2. Biaya informasi:Â Asumsi dari teori Myers-Majluf adalah bahwa manajemen memiliki informasi yang lebih baik tentang nilai perusahaan daripada investor. Hal ini dapat mengarah pada ketidaksempurnaan informasi yang menyebabkan biaya transaksi dan biaya asimetri informasi.
3. Biaya asimetri informasi: Investor memperoleh informasi tentang perusahaan dari publikasi dan laporan keuangan, sementara manajemen memiliki akses langsung ke informasi internal yang lebih detail. Biaya asimetri informasi dapat mempengaruhi keputusan perusahaan dalam memilih antara pendanaan internal dan eksternal.
4. Sinyal dari pembiayaan eksternal: Pilihan perusahaan untuk mendapatkan pendanaan eksternal (utang atau saham baru) dapat memberikan sinyal kepada pasar tentang keyakinan manajemen terhadap prospek masa depan perusahaan.
5. Biaya keuangan: Penggunaan pendanaan eksternal dapat memunculkan biaya tambahan dalam bentuk bunga (utang) atau dividen dan kehilangan kontrol (saham).
Tantangan dalam Pendataan
1. Ketersediaan dan Akurasi Data: Banyak UMKM mungkin tidak memiliki catatan keuangan yang lengkap dan akurat, sehingga menyulitkan analisis.
2. Asimetri Informasi:Â Perbedaan informasi antara pemilik/pengelola UMKM dan pemberi dana eksternal dapat menghambat akses ke pendanaan optimal.
3. Kapasitas Manajemen: Kemampuan manajemen UMKM untuk memahami dan menerapkan konsep keuangan yang kompleks seperti POT dapat menjadi terbatas.
KesimpulanÂ
Teori Pecking Order memberikan kerangka kerja yang kuat untuk memahami bagaimana perusahaan menentukan struktur modal mereka dalam menghadapi asimetri informasi dan biaya informasi. Urutan preferensi ini mencerminkan upaya perusahaan untuk meminimalkan biaya dan risiko yang terkait dengan pengumpulan dana eksternal. Penerapan teori ini membantu manajemen dalam membuat keputusan pendanaan yang lebih efisien dan strategis, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap stabilitas dan kinerja jangka panjang perusahaan.