Mohon tunggu...
lieztya09
lieztya09 Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Curahan Air Mata

19 Februari 2018   17:43 Diperbarui: 19 Februari 2018   17:56 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: dok. pribadi

Dalam sujud

Aku bersimpuh

------------------------------------

Jodoh....dimana kamu berada dan kapan datangnya?

"Bita....mau sampai kapan kamu sendiri, belum menikah sampai ini. Pilih yang bagaimana lagi?"Si cerewet Bila sahabatku.

"Do'akan Bila, kalau jodoh pasti bertemu."senyumku pada Bila.

Namaku Tsabita Nuha Zahidah dan temanku Sabila Nuraini. Kami staf marketing sebuah perusahaan properti.

"Minggu depan jadi ikut seminar?ayo berangkat bersama, kan hari sabtu libur."

"Emmm....sebenarnya tuh aku malas hadir di acara seminar, ada moderator yang usil tuh sama si Dia yang sok kecakepan."malas rasanya hadir.

"Belum move on nih?sudah tahu kan jawaban dari istikharah kemarin?"

"Iya..iya..Bila. pada kesempatan seminar nanti, tolong temani aku menemuinya. Biar tak ada rasa yang menggantung di kalbu." Pintaku pada sahabatku.

"Sabar ya sobat...jodoh sejati pasti akan datang untuk sahabatku yang baik dan sholehah ini. Semangat Tsabita. Yakinlah..rasa yg kau miliki suatu saat nanti akan berlabuh. Semangat Bita.." Bila tak pernah bosan menyemangatiku.

----------------

Kulalui hari demi hari...

Terasa lama dan berat..

"Sudah ayo masuk, seminar mau dimulai tuh."suara Arif mengagetkanku.

"Iya nih, neng geulis pagi-pagi kok sudah melamun."Bila mengajakku masuk ke ruang seminar.

Seminar marketing properti kali ini menghadirkan pembicara dari Jakarta. Peserta seminar serius tetapi santai mendengarkan. Mengikuti seminar seperti ini bisa menambah ilmu dan menambah teman/saudara.

"Baiklah...itu tadi pemaparan dari narasumber. Semoga yang disampaikan bisa bermanfaat. Sebelum dibuka sesi tanya jawab. Saya ingin ada peserta menyampaikan pengalamannya di bidang properti." Moderator seminar berjalan ke arah peserta.

"Tak ada yang maju nih, baik saya tunjuk ya. Disebelah kanan diwakili Ibu Tsabita, sebelah kiri diwakili bapak Arif. Silahkan maju ke depan"

" Whattt...Bila kenapa aku sih. Sama Arif pula. Emm dasar momod, tetap saja jailnya nggak sembuh-sembuh tuh anak."gerutuku pada Bila.

"Sudah maju sana, sebentar saja kok."Bila senyum-senyum.

Dag..Dig..dug.. jantungku berdetak cepat tak seperti biasanya.

Arif menyampaikan pengalamannya, putra daerah Sumatera Selatan berusia 22 tahun yang mengawali bisnis properti karena keinginan membiayai kuliahnya sendiri. Membagi waktu kuliah, kerja, dan tak melupakan keluarga menjadi kelebihannya. Selain ingin membiayai kuliahnya, Arif ingin membantu perekonomian keluarga. Sosoknya yang mandiri dan bertanggung jawab, anak pertama dari tujuh bersaudara.

"Beri tepuk tangan untuk bapak Arif. Pengalamannya sangat menginspirasi anak-anak muda, terutama yang masih kuliah."moderator mengajak tepuk tangan peserta seminar.

"Selanjutnya ibu Tsabita dipersilahkan berbagi pengalaman."

Aku membagikan sedikit pengalaman menjadi staf marketing di sebuah perusahaan properti. Baik yang menyenangkan maupun yang kurang menyenangkan dalam menghadapi konsumen. Semua kulalui dengan senang hati dan bisa menambah pengalaman.

"Beri tepuk tangan untuk ibu Tsabita. Terimakasih sudah berbagi. Silahkan bapak Arif dan Ibu Tsabita bisa kembali duduk ke tempat semula."moderator persilahkan duduk.

Acara dilanjutkan sesi tanya jawab, istirahat, materi ke-2 yang disampaikan pemateri ke-2.

Sebelum diakhiri semua peserta, pemateri, dan panitia foto bersama.

"Assalamu'alaikum bidadari. Nanti malam ya, jangan lupa datang di restoran dekat hotel. Aku mau ajak mas Haris."pesan singkat dari Arif.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh mas Arif. Insya Allah kami datang."kubalas pesan singkatnya.

---------

Sang rembulan tersenyum..

Menyinari gelapnya malam..

"Ayoo...silahkan duduk. Kami sudah lama menunggu."Haris dan Arif sudah sampai dahulu.

"Pesan makanan dahulu ya..baru cerita."Arif perlihatkan buku daftar menu.

"Wahhh...makan enak nih. Kalian yang traktir ya."Bila buka buku daftar menu.

"Bila....jangan bikin malu. Meja kita paling berisik nih."kucubit lengan Bila.

"Tenang..tenang jangan kawatir. Kami yang traktir, ehhh Arif deh anak rantau dari Sumatera Selatan yang traktir.hehehe..."si usil Haris menambah ramai suasana.

Sang rembulan, Haris, Sabila menjadi saksi malam ini.

"Mas Haris, mbak Sabila terimakasih sudah menemani. 

Bidadariku, Tsabita. Akan kusampaikan sesuatu yang penting. Aku minta maaf sebesar-besarnya, kedua orangtuaku tidak merestui aku untuk menikah muda. Hasil sholat istikharah ku belum yakin juga. Maafkan aku, kita tidak bisa melanjutkan ta'aruf ini." Arif menyampaikan hal penting.

"Terimakasih sudah menyampaikan hal penting. Terus terang aku juga sedih tidak bisa melanjutkan sampai menikah. Aku juga ingin menyampaikan hasil istikharah tidak yakin. Maafkan ya..."tak terasa air mataku jatuh membasahi pipi.

"Arif, Tsabita..walaupun kalian belum berjodoh. Kami harap tali silaturahim tetap terjaga."Haris menenangkan kami.

"Aku juga berharap begitu. Kami pamit dahulu ya, ketemu lagi di seminar berikutnya."Bila mengajakku pulang.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." aku dan Bila meninggalkan tempat.

-----------

Air mata yang membasahi pipi

Tertutup derasnya air hujan

Air hujan membasahi bumi

Menutup senyum sang rembulan

"Sudah...sudah ayo tidur, besok kita pulang."Bila memberikan tisu untuk mengusap air mata.

Allah punya rencana terbaik untukmu, kalau Arif bukan jodohmu. Allah pasti memberikan jodoh terbaik untukmu.

Dalam kesunyian malam

Rembulan yang tertutup hujan

Dalam sujud

Aku bersimpuh

Ya Allah tunjukkan jalan terbaik untukku

-------

"Ketika rasa merasuk ke dalam kalbu

Janganlah lupa pada sang pemilik rasa

Allah Maha Pengasih dan Penyayang

Yang membolak-balikkan hati manusia

Tetap semangat kawan...:)"pesan singkat dari Haris.

"Emmm di jail Haris, tumben pagi-pagi sudah kasih semangat."kutunjukkan pesan dari Haris kepada Bila.

"Nah ada penyemangat baru, yeay ada tambahan teman buat semangati kamu."Bila senang dapat teman penyemangat.

"Memang kalian penyemangat hidupku yang tak pernah lelah menyemangatiku. Love you..."kupeluk Bila erat.

"Ehhh... hati-hati kalau kamu suka sama si jail lhoh.Upss..."Bila mengedipkan matanya.

"Bila...tau sendirilah aku nggak suka sama anak jail. Sudah ayo kerja-kerja."canda tawa mewarnai kerja biar tak jenuh.

Setelah pertemuan di acara seminar itu, Arif tak pernah komunikasi. Setiap hari ada pesan semangat yang kuterima dari Sabila dan Haris. Haris mengirimkan puisi, suara lembutnya, nyanyian, video, gambar, dan masih banyak lagi. Tak pernah bosan menyemangatiku.

"Pasrahkan semua kepada Allah dan yakinlah Allah tahu yang terbaik untukmu."kata-kata penyemangatnya.

Kenapa aku selalu menanti pesan-pesan dari si jail ya??apa aku mulai suka sama si jail. Astaghfirullahaladzim, Ya Allah jaga rasa ini sampai ada pemiliknya nanti.

Ya Allah tunjukkan jalan terbaik untukku..

------------

"Bita....awal Maret jangan lupa hadir di acara pernikahanku. Jadi pengiring pengantin ya cantik."Bila mencubit pipiku.

"Aduhhhh...iya tembem. Sakit nih..emmm."balas cubit pipi Bila.

Sabila Nuraini, sahabatku tercinta akan menikah awal Maret 2018. Pasti aku kehilangannya setelah ini, karena akan mengikuti suaminya. Astaghfirullahaladzim, Ya Allah semoga Engkau beri kebahagiaan untuk Sabila dan suaminya kelak.

"Hey...malah melamun. Kagak senang temannya nikah??meskipun sudah nikah aku tak akan melupakanmu, kamu tetap sahabatku."Bila memelukku erat.

"Ehhhhh bagaimana sama si jail, sepertinya cocok tuh. Jangan kelamaan nanti diambil orang."Bila mulai deh jadi wartawan.

"Aku suka, tetapi belajar untuk tidak suka lagi. Rasa yang kumiliki akan ada pemiliknya. Do'akan ya??"kuminta do'a dari sahabatku.

"Lhohhhh....lhohhhh apa nih maksudnya? Kenapa aku ketinggalan berita, kau tak pernah cerita yang itu."Bila penasaran.

"Setelah istikharah dan hasilnya yakin, prosesnya akan berlanjut pertengahan bulan Maret. Setelah acara pernikahan kamu, ada acara lamaranku."kuceritakan rencana lamaran bulan depan.

"Selamat ya sahabat, akhirnya kau temukan belahan jiwamu. Aku turut bahagia."Bila memelukku erat dan meneteskan air mata.

Ya Allah mudahkanlah urusanku

Dekatkanlah jodohku

Jodoh yang Engkau ridhoi dan kedua orangtuaku

Jodoh yang bisa menjadi imam dunia akhirat

Aamiin..

--lieztya09--

2 Jumadil Akhir 1439H

#semangat memperbaiki diri

#semangat menjadi pribadi yang lebih indah

#tersenyum dan tetap semangat

#thanks to : narasumber dan pembaca

#goresan pena ini kupersembahkan untuk temanku yang akan menikah, selamat menempuh hidup baru, semoga jadi keluarga sakinah mawaddah warahmah. Aamiin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun