Mohon tunggu...
Lia Wahab
Lia Wahab Mohon Tunggu... Jurnalis - Perempuan hobi menulis dan mengulik resep masakan

Ibu rumah tangga yang pernah berkecimpung di dunia media cetak dan penyiaran radio komunitas dan komunitas pelaku UMKM yang menyukai berbagai jenis kerja kreatif

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Keunikan-Keunikan Kudus dari yang Bikin Happy sampai Bikin Deg-degan

6 November 2022   19:19 Diperbarui: 8 November 2022   22:27 1102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerbang Kudus Kota Kretek di perbatasan Demak dan Kabupaten Kudus (Sumber foto: Kompas.com)

Area Makam Sunan Kudus dan Sunan Muria kini menjadi tempat wisata yang sangat memanfaatkan potensi lokal dan memberikan pendapatan besar masyarakat sekitarnya seperti pedagang kembang, supir ojek, pedangang aneka oleh-oleh, tukang foto, parkir dan lainnya.

2. Menara Kudus, bangunan masjid yang menyerupai candi

Seperti yang saya tulis sebelumnya, Sunan Kudus menghargai seni dan budaya asli masyarakat Kudus. Oleh karena itu Sunan Kudus membangun sebuah mesjid dengan arsitektur menyerupai bangunan candi yang merupakan bangunan umat Hindu. Mesjid itu sekarang dinamai Mesjid Menara Kudus yang menjadi ikon kota Kudus hingga saat ini.

Di kawasan Menara Kudus ada mitos yang beredar. Kabarnya, sebuah Rajah Kalacakra atau Kolocokro atau semacam ajian dari Sunan Kudus tertanam di salah satu pintu masuk kawasan Masjid Menara Kudus. Rajah Kalacakra tersebut diyakini bisa menghilangkan jabatan atau kekusasaan seseorang yang melewatinya jika ada kecurangan atau kesombongan dalam diri orang tersebut. Karena itu, konon jarang ada pejabat yang mau  melewati pintu tersebut.

3. Pernah terpisah daratannya dengan Pulau Jawa 

Kudus, Jepara dan sebagian wilayah Pati pernah dipisahkan dengan Pulau Jawa oleh adanya selat Muria. Selat tersebut masih ada sampai akhir abad ke-16 dan menjadi jalur transportasi dan perdagangan yang banyak dilalui kapal-kapal dari manapun. Selat tersebut makin lama tersedimentasi dan mendangkal hingga berubah menjadi rawa-rawa. Kini, rawa-rawa tersebut sudah menjelma menjadi daratan sepenuhnya di wilayah lingkar selatan Kudus hingga ke bagian barat Kabupaten Rembang.

Karena pernah menjadi laut, wilayah daratan tersebut saat ini memiliki air tanah yang asin di kedalaman tertentu. Selain itu, jika digali, masih banyak bebatuan yang membentuk mirip karang laut di desa-desa kawasan Kudus yang menjadi jalur selat Muria ini. Ada juga fosil hewan laut yang ditemukan di kawasan ini.

Dari berbagai sumber, konon di masa glasial, Gunung Muria dan perbukitan Patiayam dulunya tergabung dengan dataran besar Pulau Jawa. Di masa inter glasial ketika volume air laut meningkat terbentuklah laut yang dangkal di antara wilayah Gunung Muria dengan Pulau Jawa.

4. Situs purbakala yang lengkap dan fosil cenderung utuh

Kudus memiliki situs purbakala dimana ditemukan fosil-fosil mahluk purbakala. Situs bernama Patiayam tersebut terletak di Perbukitan Patiayam, Dukuh Kancilan, Desa Terban, Kecamatan Jeluko, Kudus. Di situs tersebut ditemukan sekitar 1.500 fosil yang kemudian disimpan di rumah-rumah penduduk yang di daerah itu.

Situs Patiayam bahkan disebut sebagai salah satu situs dengan penemuan fosil terlengkap dengan temuan fosil manusia purba Homo Erectus, binatang veterbrata, dan inveterbrata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun