Dalam permainan ini, biasanya masing - masing anggota mempunyai tugas seperti 'penyerang', 'mata - mata, 'pengganggu', dan penjaga 'benteng'. Permainan ini sangat membutuhkan kecepatan berlari dan juga kemampuan strategi yang handal.
Nah, kalau benteng-bentengan ini perlu banyak orang yang ikut. Aku biasa memainkannya di sekolah bersama teman-teman. Kalau sore hari di rumah terkadang juga bermain bersama tetangga-tetangga, tetapi orangnya tidak terlalu banyak seperti di sekolah.
Â
Permainan Tradisional Indonesia Mulai Luntur
Di jaman modern ini anak-anak kebanyakan lebih memilih game online yang dimainkan di komputer atau hp. Bahkan kadang dilakukan sampai berjam-jam, sampai lupa mandi , makan dan belajar. Anak asyik bermain sendiri di rumah dan jarang bersosialisasi langsung dengan teman-teman sebayanya. Hal ini bisa jadi dikarenakan :
1.     Orang tua tidak mengenalkan ragam permainan tradisional kepada anak-anaknya.
2.  Lahan tempat tinggal yang tidak memungkinkan, misalnya apartemen atau ruko yang cenderung sempit sehingga ada jenis-jenis permainan tradisional yang tidak memungkinkan untuk dimainkan disitu, semisal: benteng-bentengan.
3.     Orang tua yang terlalu overprotective terhadap anak-anak. Khawatir kalau anaknya terluka atau kotor jika bermain beragam permainan tradisional bersama teman-temannya.
4.    Banyaknya fasilitas modern yang disediakan dalam keluarga, semisal PS, Tablet, Smarthphone dan sebagainya, yang lebih menarik minat anak.
Â
Sebetulnya banyak sekali manfaat dari Permainan tradisional ini, antara lain: mempererat rasa persahabatan, bisa bersosialisasi dengan baik dengan lingkuangannya, badan menjadi lebih sehat ( banyak mengandalkan gerakan tubuh).