Mohon tunggu...
Lukman Hakim
Lukman Hakim Mohon Tunggu... Lainnya - ASN di KLHK

Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Berburu Mentaok di Bantul

1 Mei 2022   08:34 Diperbarui: 1 Mei 2022   08:40 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku terbangun tengah malam dan buang air kecil serta minum segelas air putih. Seperti biasanya, aku buka HP untuk melihat pesan yang masuk. Ternyata ada beberapa, salah satunya dari Peri. "Maaf pak telat ngabari, tagihannya sudah cair jum"at Sore. Kita jadi ke Mbantul Pak?"

Jemariku langsung beraksi."Jadi dong Mas. Kita dah lama menunggu."

Tak lama setelah aku kirim balasan, tanda centang dua warna birupun tampil tanda jawabanku sudah dibaca Peri. "Kamu belum tidur Per?"

"Iya Pak. Ini masih di jalan ngedrop cabe."

Peri ini selain menjadi teknisi juga sudah lama bisnis cabe. Mengumpulkan cabe dari Jogja dan sekitarnya, lalu dikirim ke luar Jawa, terutama Riau tempat asalnya. Kakaknya yang menyalurkan ke pedagang di Riau.

"Kalau besok gimana mas kita ngambil materi stek Mentaok (Wrightia javanica) nya di Wonokromo?"

"Ya gak papa Pak."

"Jam 8 loh Per. Jam 1 aku ada meeting."

"Siap!"

"Gak ngantuk?"

"Dah biasa kok Pak. Tapi Bapak yang nyupir to? Hehehehe."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun